JAKARTA SBSINews – DPC SBSI Bekasi dan PK SBSI KBN Jakarta Utara turun Aksi pada May Day pada Rabu (01/05/2019) yang dimulai dari KBN Tanjung Priok pada pagi hari dan merengsek ke Istana Negara pada siang harinya dengan Koordinator Aksi Agus Supriyadi, SH.,MH. (Ketua DPC SBSI Bekasi) dan M Husni, SH. dari Unsur DPP (K)SBSI dengan didampingi Drs. Utuy Suharman Korwil SBSI Jawa Barat dan Jacob Ereste, Partomuan Silalahi, Andi Naja FP Paraga serta Ebit Pardede, SH. Korwil SBSI DKI Jakarta.

Rombongan Aksi May Day SBSI berhasil menerobos masuk mendekati Pagar Kawat dan Barisan Brimob lebih awal kemudian disusul SP LEM KSPSI.

Pada Kesempatan tersebut M Husni, SH. Ketua Umum PP Transportasi Nelayan dan Pariwisata SBSI menegaskan bahwa SBSI tetap menuntut perbaikan sistem ketenagakerjaan mulai dari perbaikan Undang – Undang No.13 Tahun 2003 dan Revisi total Peraturan Pemerintah No.78 Tahun 2016. Jika tidak ada perbaikan sistem maka nasib buruh dan serikat buruh tetap terpinggirkan kini dan nanti.

“Kami menuntut perbaikan sistem perbuhan, revisi segera UU 13/2003, segera cabut PP 78/2015. Dengan PP 78 buruh sangat dirugikan, adanya pemerataan upah murah, peran serikat buruh dalam penetapan upah dikebiri,” Tegas M Husni, SH.

Ditengah kemeriahan Aksi tersebut Agus Supriyadi, SH., MH. ketika ditemui sejumlah media mengatakan bahwa SBSI dan semua Serikat Buruh yang hadir pada Aksi May Day 2019 memiliki keprihatinan yang sama yaitu terkait nasib buruh karena masih banyak PHK sepihak, Outsourcing tak terkendali, sistem kontrak tak kunjung dihentikan.

” Semua sistem ini sangat merugikan buruh di Indonesia, dilain pihak justru buruh – pekerja asing memperoleh kesejahteraan yang jauh lebih baik daripada buruh kita sendiri dan hal ini tidak boleh dibiarkan dan terus terjadi,” tegas Agus Supriyadi.

Aksi SBSI ini pun diramaikan dengan pementasan joget dangdut dari peserta aksi yang menjadi perhatian banyak tourist mancanegara.

Seorang peserta aksi joget dangdut mengarahkan telunjuk tangannya kepada barisan brimob yang memagari aksi sebagai bentuk protes terhalangnya peserta aksi untuk lebih dekat ke Istana Negara.

Faktanya memang dari pagi hingga sore hari tak satupun SB/SP yang dapat menembus langsung pagar depan Istana.

Pantauan SBSINews memang pada Mayday 2019 SP/SP sepertinya tidak terkonsentrasi di Istana Presiden, konon ada Peringatan May Day yang berlangsung di Gelora Bung Karno, bahkan beberapa kelompok aksi yang memilih merayakan May Day di Kantor SB/SP atau di Perusahaannya. (ANFFP 01/05/19)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here