SBSINews – Perkara sakit hati memang kerap sulit untuk diobati, kalau tak lelap dalam kesedihan barangkali kita hanya akan menyimpan dendam. Ya, aku tahu itu semua memang wajar. Sebab kita hanyalah perempuan biasa, yang juga akan kecewa kala orang yang dicinta pergi dan meninggalkan luka.
Tapi coba pikirkan kembali, apakah yang akan didapat oleh hati kala membalas semua sakit yang kita alami? Puas mungkin benar, tapi apakah itu membuat kita lebih baik dari si dia? Tentu tidak.
Percayalah, jika tak membalas semua sakit hati pada mantan pacar yang bekhianat bukanlah sebuah kebodohan. Sebab disaat yang bersamaan, kamu telah jadi pemenang. Cukup duduk diam saja, sembari menunggu semesta akan membalas semua dendam.
Hatimu Mungkin Telah Tersakiti, Tapi Cobalah Berdamai Dengan Rasa Sakit Yang Kita Alami
Sikap sebodo amat, barangkali jadi sesuatu yang sangat kita perlukan. Selain untuk melindungi hati dari amarah, ini akan membantu kita menghadapi semuanya. Kita mungkin sakit hati, tapi membalas menyakiti tak akan membuat kita lebih baik dari si dia.
Terima semua kecewa yang ada, dengan tidak terlalu menjadikan diri sebagai korban dari perbuatan tak menyenangkan darinya. Satu hal yang perlu kita pahami adalah, jangan lagi mudah termakan percaya untuk memberi hati sepenuhnya. Lebih baik benahi diri pada hal-hal baik yang mungkin bisa kita lakoni.
Barangkali Ini Jadi Ajang Untuk Menyiapkan Diri, Pada Ujian Yang Bisa Lebih Berat Lagi
Kejadian dan ujian dalam hidup memang sulit untuk kita terka, bukan berniat untuk berpikiran buruk pada masing-masing hidup kita. Namun, satu kecewa mungkin adalah jalan untuk mempersiapkan diri pada kecewa yang lebih besar yang mungkin bisa terjadi.
Dia yang tadinya kita cinta, bisa jadi sosok yang keji dan membuat luka. Cobalah untuk bisa menerima kenyataan itu, dan berdamai dengan hati sendiri. Kuatkan dan yakinkan hati, bahwa kita bisa melalui ini seorang diri. Hingga, jika esok ada sesuatu yang lebih berat lagi. Kita sudah cukup kuat untuk bisa berdiri.
Selalu Besarkan Hati Untuk Semua Kekecewaan, Agar Tak Pernah Ada Dendam Yang Tersimpan
Kemampuan kita untuk tersenyum kala disakiti seseorang, jadi sebuah sikap yang mulia. Bukan tak bisa membalasnya, hal yang kita sadari adalah semua hal punya porsinya masing-masing. Hari ini ia mungkin bisa saja membuat kita terluka, tapi esok barangkali ia lah yang dibuat terluka oleh orang lain.
Bukan oleh kita, tapi oleh siapa saja yang sudah ditakdirkan akan membalas semua luka padanya. Begitulah karma bekerja, dan kita hanya menunggu waktunya saja. Tak perlu dendam, sebab itu tak akan membuat semuanya berbeda. Hanya menambah benci pada hati kita.
Biarkan Dirinya Berbuat Sesuka Hatinya, Dengan Catatan Kita Tak Akan Pernah Melakukan Hal Yang Sama
Tak bisa menahan orang lain untuk selalu berbuat baik kepada kita. Siapa saja selalu memiliki peluang untuk jadi sumber luka dalam hidup. Baik itu sahabat, teman biasa, hingga pacar dan pasangan hidup kita. Tidak ada yang bisa menjamin jika mereka tak akan membuat kita kecewa.
Biarlah mereka melakukan apa yang ingin diperbuatnya, hal yang perlu kita percaya adalah. Kita harus tetap menjadi manusia yang serupa seperti sebelumnya. Tetap baik meski sudah dibuat kecewa.
Dan Untuk Semua Perbuatan Buruk Yang Kamu Terima, Cukup Duduk Manis Saja, Biarkan Karma Yang Akan Membalas Semuanya
Kalau kita beruntung dan semesta pun merestuinya, semua perbuatan buruk yang pernah kita terima akan dibalas pada mereka yang melakukannya. Kita hanya perlu menunggu waktunya saja. Semesta dan sang pemiliknya akan bekerja menunjukkan pada kita, bahwa hukum tabur tuai itu ada. Apa yang tadinya kita rasa dan membuat hati kita terluka, esok mungkin juga terlihat dirasakan oleh dia juga. Tak terpengaruh oleh sakit hati yang sudah dilakukan oleh mereka, kita justru menunggu ia merasakannya dari orang lain yang membuatnya kecewa.
Kamu Boleh Tak Percaya, Tapi Semesta Tak Pernah Lupa Pada Janjinya
Percayalah bahwa semua hal yang kita lakukan selalu dicatat oleh semesta. Ia tahu, siapa yang memang pernah terluka, dan bagaimana cara untuk mengobati lukanya. Hari ini kita mungkin dibuat kecewa oleh pasangan yang kita cintai, esok bisa jadi Tuhan telah mengirimkan sosok lain yang membuat kita jauh lebih bahagia dari sebelumnya.
Tak perlu terburu-buru mengutuki semua situasi, atau berpikir akan membalaskan semua sakit hati. Kita hanya perlu menunggu, karma melakukan tugasnya secara diam-diam. Karena setiap perbuatan selalu datang dengan sebab akibat.
Tahukah kamu perempuan? Mengapa kita seringkali menjadi orang yang mudah merasakan kecewa, sebenarnya hal itu hanya terletak dari seberapa besar kita menaruh harap. Semakin besar kita menaruh harap kepada manusia maka semakin besar pula kita akan merasakan kecewa.
Ketika masalah mulai berdatangan, satu persatu menjelma menjadi bongkahan pilu yang memenuhi isi kepala. Tidak ada penyelesaian, tidak kunjung menemui jalan. Hingga semuanya berujung pada rasa kekecewaan.
Kecewa terhadap diri sendiri, kecewa terhadap segala hal yang sekarang sedang kau alami. Menyalahkan Tuhan dan keadaan adalah hal yang lumrah dilakukan, padahal itu semua adalah sebuah kesalahan yang malah memperburuk keadaan.
Jangan pernah merasa hidupmu tidak adil, bukankah dalam penciptaan duniapun kau tidak ikut andil? Kita hanyalah insan yang memainkan peran, tentang takdir semuanya telah Tuhan gariskan. Untuk apa mengeluh jika ternyata memang diri kitalah yang bersalah dan bertanggungjawab atas apa yang sedang kita alami? Percayalah, tidak ada yang selalu indah di dunia ini.
Berpikirlah tentang hubungan sebab-akibat. Ketika kamu gagal dalam meraih sesuatu, mungkin saja usahamu memang tidak sepadan. Ketika kamu sudah berusaha semaksimal mungkin namun tetap hasilnya mengecewakan, mungkin Tuhan ingin mengujimu untuk tahu seberapa besar kesabaranmu. Tidak ada yang mudah, semuanya pasti mengalami lelah.
Rasa kecewa adalah suatu bumbu yang harus ada dalam kehidupan manusia. Selalu merasakan kebahagiaan tidak lantas menjadikan kita insan yang kuat. Sadarkah kamu bahwa apa yang mendewasakanmu sampai sekarang? Salah satunya adalah luka. Tidak ada yang tidak diuji, semuanya hanya tentang mampu atau tidaknya kita melewati.
Boleh jadi, memang kita yang kurang banyak meminta. Boleh jadi, memang ada dosa yang menjadi penghalang terwujudnya suatu cita-cita. Boleh jadi, memang kita yang belum maksimal dalam berusaha. Boleh jadi, kitalah yang terlalu menaruh harap pada manusia.
Cobalah untuk berpikir positif tentang setiap hal yang menimpa hidup kita. Terpuruk tidak akan membuat masalahmu usai, bersedih boleh saja asal jangan pernah larut di dalamnya.
Sekali lagi, jangan salahkan Tuhan atas hadirnya kekecewaan. Karena Tuhan mematahkan untuk menguatkan, ini adalah sebuah fase yang harus dilewati oleh setiap manusia. Jangan menyerah, jangan mengaku kalah. Lakukan yang terbaik kemudian mengadu kepada-Nya, meminta apapun yang kamu butuhkan, dan yang terpenting adalah gantungkan harapanmu hanya pada-Nya. Jangan lupa bahagia. (Sumber: ruangperempuan.com)
kak tulisan kakak sangat membantu ,tapi sakit hati saya masih terbekas
bagaimana mengatasi nya yah kak?
dan apakah saya bisa berkirim email dgn kakak?
Tulisannya mengena banget.saya percaya Allah maha adil.
Saya tidak dendam tapi saat orang itu menyakiti msh ingat sja gmn carany biar tdk ingat lg