SBSI-PONTIANAK.Turun ke lapangan atau yang biasa disebut Sambang Desa kalau di pemerintahan, adalah suatu hal baik yang perlu dilestarikan. Karena melalui Tourne seperti ini ada banyak masalah di lapangan atau di akar rumput dapat diselesaikan atau ditemukan solusi penyelesaiannya.

Demikian dilakukan oleh Korwil konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Prov. Kalimantan Barat, Sujakk Aryanto SE, beberapa hari yang baru lalu. FPPK (K)SBSI Bengkayang memerlukan kehadiran pengurus Korwil untuk hadir karena ada masalah pada tingkat komisariat yaitu buruh bongkar muat barang di Kota Bengkayang dan Sanggau Ledo, yang diangkut dengan transportasi darat.

Jarak kota Bengkayang terus ke Sanggau Ledo dari Pontianak sekitar 250 Km. Rombongan yang berangkat terdiri dari : – Sujak Arianto SE, Dra. Nurhayati M. Si dan Juhasman, Ketua DPD KSPSI Prov. Kalbar, karena masalah bongkar muat itu adalah Masalah lahan pekerjaan bongkar muat di kedua kota tersebut antara Serikat Buruh KSPSI DPC Kab. Bengkayang dan (K)SBSI FPPK Kab. Bengkayang Perjalanan dari Pontianak menuju Bengkayang ditempuh sekitar 3 jam.

Rombongan Berangkat pagi dan tiba di kota Bengkayang menjelang tengah hari. Segera setelah rombongan di Bengkayang pertemuan atau rapat segera dilaksanakan, karena masing-masing serikat buruh telah menantikan kehadiran para pemimpin buruh yaitu Pengurus Koorwil masing- masing.

Sesungguhnya ada dua terminal Bongkar muat barang di Bengkayang. Pertama adalah Terminal Barang dari Jurusan Kota Singkawang dan Kedua adalah terminal Bongkar muat barang dari Jurusan Kota Pontianak.

Bongkar muat di dua terminal ini sudah terlebih dahulu dikuasai oleh Buruh Bongkar muat KSPSI DPC Kab. Bengkayang. Namun setelah terbentuk FPPK SBSI di Kab. Bengkayang, telah terjadi perekrutan Buruh Bongkar muat yang mayoritas Putra Daerah setempat dan langsung mengerjakan pekerjaan bongkar muat dari Truck-truck pengangkut Barang yang tiba di Kota Bengkayang, hingga timbullah masalah karena menurut Buruh Bongkar muat KSPSI mereka diganggu oleh Serikat Buruh Bongkar muat yang baru terbentuk itu.

Rapat dilaksanakan di hotel Revo Bengkayang, berjarak sekitar 200 meter dari Sekretariat FPPK Kab. Bengkayang.
Tidak memakan waktu lama prosesi rapat karena sebelumnya di tingkat Korwil sudah dibicarakan antara Ketua (K)SBSI Koorwil dengan Jajaran FPPK SBSI Kab. Bengkayang, demikian juga Ketua DPD SPSI Prov. Kalbar, Juhasman sudah membicarakannya dengan Jajaran DPD Kab. Bengkayang. Jadi di dalam pertemuan itu lebih kepada sosialisasi atau pencerahan ke bawah masing-masing organisasi.

Sekitar dua jam rapat telah selesai, dilanjutkan dengan Penulisan Berita Acara.
Poin- poin yang tertuang dalam berita acara antara lain : 1. Usulan dari TBKM FPPK SBSI, meminta Bagian 4 Hari kerja untuk arus barang dari Singkawang, sementara 3 hari kerja sisanya menjadi bahagian KSPSI.
Untuk arus barang dari Pontianak, seluruhnya menjadi bahagian KSPSI. 2. KSPSI tidak akan menambah jumlah buruh. Kalau selama ini berjumlah 21 Orang, maka tidak boleh ditambah lagi. Dan apabila terjadi OVER LOAD CAPACITY, KSPSI akan minta bantuan FPPK (K) SBSI.

Demikianlah Berita Acara itu ditulis dan ditanda- tangani bersama.
Dari pihak FPPK SBSI Bengkayang ditandatangani Radianus Toko, diketahui Sujak Arianto SE Ketua Koorwil (K) SBSI. Dari pihak KSPSI dtanda tangani oleh Syahwaludin, Ketua DPC Bengkayang, diketahui oleh Juhasman Ketua DPD Prov. Kalbar.
Selesai penanda- tanganan berita acara, Sujak Arianto SE menghubungi KOMPOL Ginting, Kanit Intel POLRES Bengkayang via WA dan sekaligus mengirimkan photo Berita Acara yang baru ditanda- tangani. Hal ini dilakukan untuk menjadi pengetahuan Kepolisian bahwa telah terjadi Perundingan Kerja Bongkar muat di daerah Hukum POLRES Bengkayang.
Sebaik saja selesai melapor ke Kanit Intel POLRES Bengkayang.

Waktu yang masih tersedia sore itu dipergunakan oleh Sujak Arianto SE mengunjungi Pengurus Komisariat di PT. MISP, di Kecamatan Sanggau Ledo, berjarak sekitar 50 Km dari Kota Bengkayang.

Rombongan diterima HRD dan jajarannya :
1..Denny Syahrudin, 2. Fadlan Imam dan 3. Edi Yanto. Sementara FPPK (K)SBSI terdiri dari: 1. Sujak Arianto SE, 2. Drs.Nurhayati M. Si dan. Radianus Toko SH.
Dalam pertemuan dibicarakan beberapa hal antara lain :

1. FPPK (K)SBSI akan selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat dan menghindari tindakan anarkis dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di PT. MISP.

2. Selanjutnya Sujak Arianto memohon kepada HRD PT. MISP, agar bersedia membantu penarikan iuran Anggota Komisariat dengan cara potong atas atau COS.
Bagian terakhir dari kunjungan silaturahmi ke PT. MISP adalah jamuan ramah tamah dan photo bersama. Kemudian rombongan kembali ke Pontianak.(250221)

Dilaporkan oleh Jasmen Pasaribu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here