SBSINews – Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri memberikan instruksi kepada tim Pengawas Ketenagakerjaan. Tim yang diutus dari pusat dan daerah itu akan mengusut peristiwa kebakaran pabrik korek api yang menewaskan 30 pekerja di Binjai, Sumatera Utara.
“Pengawas ketenagakerjaan di daerah sudah di lapangan. Tim dari pusat segera menyusul. Insiden harus diusut serius,” kata Hanif dalam keterangan tertulis, Jumat (21/6/2019).
Tahap awal, lanjut Hanif, tim pengawas beserta kepolisian berfokus pada penanganan korban. Selanjutnya tim akan melakukan pemeriksaan terkait aspek ketenagakerjaannya. Akan dicari ada-tidaknya pelanggaran norma kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terkait kebakaran dan penyelamatan pekerja.
“Intinya, kita tangani dengan serius para korbannya terlebih dulu. Kita juga pastikan kepesertaan mereka apakah sudah masuk di dalam BPJS Ketenagakerjaan. Kalau sudah, mereka harus di-cover. Kalau belum terdaftar, harus segera ada solusi untuk menangani,” tegas Hanif.
Hanif juga memerintahkan kepada tim tersebut untuk melakukan pemeriksaan pabrik korek api tersebut secara menyeluruh, termasuk memeriksa adanya kemungkinan pelanggaran kewajiban K3 pada pabrik.
Sementara itu, Plt Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PNK3) Kemnaker Amarudin mengatakan, berdasarkan laporan sementara dari Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara, kebakaran yang terjadi di Binjai ini mengakibatkan 30 korban meninggal, sedangkan yang selamat 3 orang.
kebakaran tersebut terjadi sekitar waktu makan siang. Diduga kebakaran terjadi saat karyawan sedang menyetel api mancis. Kemudian satu mancis terbakar dan mengakibatkan kebakaran hebat.
Menurut catatan, lanjut Amarudin, lokasi tempat kerja ini merupakan home industry berbentuk rumah yang memiliki sekitar 50 karyawan. Diketahui sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 27 orang. Selebihnya kemungkinan buruh harian lepas (BHL).
Info sementara, para korban yang meninggal dunia bukan dikurung di dalam pabrik. Tetapi mereka terkurung karena pintu masuk rumah berada di belakang, dan ledakan terjadi di bagian belakang, sehingga para pekerja yang semuanya perempuan tidak bisa keluar dari gedung. (Sumber: detikNews)