Padang, SBSINews – Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-110 menjadi sejarah baru yang tak akan terlupakan bagi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pasalnya, di hari spesial tersebut IDI memperoleh kado istimewa berupa piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Penghargaan itu diterima IDI dari Museum Rekor Indonesia (MURI) di Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Kamis, (4/5/2018) dalam rangkaian acara yang bertemakan Dokter peduli disabilitas.
Ketua pelaksana HBDI ke 110, Roni Eka Sahputra usai penyerahan penghargaan tersebut kepada awak media mengungkapkan bahwa bakti sosial yang digelar IDI memecahkan rekor Muri karena dinilai telah memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, terbanyak dan serentak kepada penyandang disabilitas.
“Lebih kurang 1100 anak penyandang distabilitas se Sumatera Barat (sumbar) di pemeriksaan dan diobati secara gratis pada pada HBDI ke-110 di lingkungan kantor Gubernur yang terletak di Kota Padang,” katanya.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/wakil-presiden-terima-penghargaan-lifetime-achievement/
Lebih lanjut dikatakan Roni, selama ini penyandang distabilitas kurang diperhatikan. Jadi program dari IDI ini sengaja untuk membuktikan bahwa kita selalu berusaha peduli dan disamping mereka.
“Bagi kami, mereka itu sebenarnya sama normal dengan kita, mari kita selalu saling berbagi,” kata Roni menjelaskan.
Sementara gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno sangat mengapresiasi program yang dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam melakukan pelayanan terhadap penyandang distabilitas tersebut.
Gubernur menyampaikan, agar upaya IDI di dalam pelayanan kesehatan secara serentak kepada penyandang distabilitas terbanyak ini bukan hanya untuk mencari MURI nya yang utama.
“Tapi betul-betul peduli terhadap penyandang distabilitas itu. Kedepan kalau bisa iven ini diadakan di Sumatera Barat bukan hanya sekali setahun, kalau bisa sekali sebulan,” ungkap Irwan Prayitno.(syafruddin)