Oleh: Timbul Siregar OPSI

Indonesia berada diurutan ke – 15 sebagai negara dengan PDB terbesar di dunia. Tentunya peringkat PDB yang baik ini perlu disyukuri sebagai proses utuk terus membangun Indonesia. Peringkat PDB kita yg baik tersebut tentunya diharapkan berimbas secara signifikan utuk peningkatan kondisi Human Capital Index (HCI) kita. Namun untuk saat ini sepertinya PDB kita belum menopang HCI sehingga HCI kita masih berada di bawah rata rata HCI dunia.

Nilai Human Capital Index (HCI/Index Modal Manusia) Indonesia menurut Bank Dunia di tahun 2017 sebesar 0,53, sementara rata rata dunia 0,57.

Index ini mengukur lima indikator: peluang hidup hingga usia lima tahun; harapan lama sekolah; nilai ujian sekolah yang diharmonisasi untuk memgukur kualitas pendidikan; tingkat harapan hidup pada usia 15-60 tahun; dan jumlah anak pendek/kuntet (stunted)

Walaupun HCI Indonesia saat ini naik dari HCI di tahun 2012 yaitu 0,50, namun masih terdapat permasalahan pada kualitas pendidikan dan derajat kesehatan manusia Indonesia.

Untuk masalah kesehatan, tentunya Pemerintah (pusat dan Daerah) harus melakukan banyak hal tetapi yg perlu diprioritaskan adalah: Pertama;  Memastikan adanya dukungan anggaran yg mumpuni dari pemerintah pusat dan pemda. Pemerintah pusat diwajibkan minimal mengalokasikan lima persen dari belanja di APBN utk kesehatan. Saatnya APBN kita menaikan anggaran kesehatan menjadi tujuh sampai delapan persen dari total belanja APBN kita, tidak lagi hanya lima persen yg selama dua tahun ini sudah dilakukan.

Demikian juga seluruh pemda dipastikan harus sudah mengalokasikan minimal 10 persen APBD nya utuk kesehatan. Selama ini masih banyak pemda yg alokasi APBD nya masih kurang dari 10 persen utuk kesehatan.

Kedua; Dengan alokasi dana APBN dan APBD yg mumpuni tsb didorong terjadi peningkatan jumlah fasilitas kesehatan terutama RS, dan tentunya kualitasnya juga ditambah (dokter, alkes, obat dsb). Minimal di tingkat kabupaten kota tersedia RS Tipe B. Selama ini RS di kabupaten kota hanya bertipe C sehingga pelayanan kurang maksimal. Ruang perawatan seperti ICU PICU dan NICU sangat kurang.

Ketiga; Alokasi dana tsb juga harus didorong utk fokus pada preventif dan promotif tentang hidup sehat secara massif sehingga anak stunting, kematian ibu dan anak, penyakit menular maupun penyakit katastropik dsb bisa ditekan secara signifikan.

Keempat; Pelaksanaan program JKN harus ditingkatkan oleh seluruh pihak. Saatnya program JKN menjadi program unggulan guna meningkatkan HCI kita.

Harusnya dengan PDB yg sdh masuk 15 besar, HCI kita juga bisa masuk 15 besar dunia.

Pinang Ranti, 14 Oktober 2018

Tabik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here