
sbsinews- Pada 1946 Presiden Soekarno mengeluarkan penetapan pemerintah tentang hari-hari raya umat beragama nomor 2/DEM-1946. Pada pasal 4 peraturan tsb menyebut : Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu ( tgl 18 bulan 2 imlek ), Ceng Beng ( membersihkan makam leluhur ) dan hari lahirnya Khonghucu
( Tgl 27 bulan 2 imlek ) sebagai hari libur.
Pada masa Rezim orde Baru warga Tionghoa tidak boleh mementaskan kebudayaannya didepan umum, boleh diadakan tetapi secara tertutup, aturan itu kemudian diresmikan dgn Inpres Nomor 14 tahun 1967.
Hampir 33 tahun warga Tionghoa tidak bisa merayakan kebudayaannya didepan umum, angin segar kemudian datang setelah reformasi yg mana Gus Dur menjadi Presiden pd 20 Oktober 1999, Presiden Abdurrahman Wahid/Gus Dur mencabut Inpres Nomor
14 Tahun 1967 yang melarang pementasan kebudayaan Tionghoa dengan Keputusan Presiden RI No 6 Tahun 2000, Gus Dur mencabut Inpres No 14 Th 1967 tentang agama, kepercayaan dan adat istiadat China.
Sejak itulah kebudayaan Tionghoa kembali menggeliat.
Pada 19 Januari 2001 Menteri Agama mengeluarkan keputusan No 13 Th 2001 tentang penetapan Hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional fakultatif ( tdk wajib ).
Pada Februari 2002 Presiden Megawati mengumumkan bahwa mulai 2003 Imlek menjadi hari libur nasional.
Selama hampir 33 tahun semasa rezim orde baru ” Soeharto “, Khonghucu tidak dianggap resmi sebagai agama, serta melarang kesenian Barongsai dan tradisi Tionghoa lainnya untuk ditampilkan secara terbuka.
Tetapi setelah Gus Dur menjadi Presiden, dgn berani dan tanpa ragu Gus Dur mencabut Inpres No 14 th 1967 dan keputusan Mendagri tahun 1978 dan kemudian Khonghucu menjadi salah satu agama resmi di Indonesia serta warga Tionghoa bebas mementaskan kebudayaannya secara terbuka dan semua itu berkat jasa besar Gus Dur, jadi sangatlah
Pantas jika kita bilang bahwa :
Gus Dur Bapak Demokrasi
Gus Dur Bapak Toleransi
Gus Dur Bapak Pluralisme
Gus Dur Bapak Humanisme
Gus Dur Bapak Kaum Tertindas
Gus Dur Bapak Kaum Minoritas.
Damai dan sejahteralah dimana pun kini engkau berada Bapak Bangsa. Alfatihah..
Redaksi SBSINEWS
12 Februari 2021