Oleh : Andi Naja FP Paraga
Perjalanan saya menikmati Keberkahan malam jum’at menuju pangkalan sopir – sopir ekspedisi jurusan Jakarta – Padang.
Pada tengah malam sekelompok sopir truk yang sedang menunggu muatan di sebuah warung nasi sederhana dibawah kolong tol Penjaringan Jakarta Utara.
Nampaknya beberapa diantara mereka ada yang sedang makan, ada juga yang sudah tidur. Salah seorang dari mereka menyapa saya sambil bercerita tentang suka duka sebagai pengemudi truk ekspedisi jarak jauh.
“Sampai sekarang truk kami belum ada yang muat bang, Kami makan ngutang dulu nih sama pemilik warung, Saya sudah hampir seminggu dan kawan-kawan ada yang sudah lebih seminggu, lama sekali rasanya takutnya hutang bertambah terus,”Ujar Ujang 40 tahun.
Kalau besok sudah ada muatan dan penuh kami sudah terima uang jalan sebesar sembilan juta rupiah baru bisa bayar hutang makan.
Selebihnya dari uang tersebut untuk persiapan beli Solar sekitar dua juta rupiah, ongkos penyebrangan bolak-balik dua juta rupiah dan biaya makan dan tetek bengek dijalan selama tiga hari. Nah sisahnya paling banyaklah Rp 500 ribu.
Tapi memang tidak ada masalah sekiranya tidak terlalu lama menunggu muatan.
“Itulah masalah kami sopir – sopir truk ekspedisi antar pulau yang harus diterima, kenyataannya saat ini memang seperti ini muatan sepih bang,” tambah Si Ujang.
Cerita seperti ini tidak beda jauh dengan sopir – sopir truk ekspedisi antar pulau lainnya terutama jurusan Pulau Sumatera.
Pengiriman cargo – cargo menjadi persaingan antara armada laut, darat dan udara. Persaingan didalam mencari muatan tentu tidak ringan. Untungnya bagi ekspedisi yang sudah memiliki langganan tetap tentu tinggal merawat hubungan baik yang terjalin selama.
Menurut bapak dua anak asli Kota Padang ini persoalan muatan memang sangat menentukan nasip – para sopir dan kondektur angkutan truk Ekspedisi Jarak Jauh.
“Tetapi gaji Kami memang tidak terganggu ada tidaknya muatan dan itulah yang digunakan menafkahi anak dan istri,” Tambah Bang Ujang.
“Kami bersyukur biaya parkir mobil di daerah sini masih murah yaitu hanya Rp100 ribu satu hari satu malam, tetapi itu urusan kantor bang,”tambahnya lagi.
Selamat Tidur dan beristirahat Bang Ujang semoga mimpi truknya sudah penuh muatan,” Ujarku menutup pembicaraan.