Oleh : Arsula Gultom

Sejak 100 tahun yang lalu, perjuangan kaum buruh selalu berbicara soal bersatu, dan dalam beberapa acara pertemuan, pidato dan aksi demo serikat buruh terus tak luput dari menyuarakan slogan slogan berupa ” buruh Bersatu Tak Bisa Terkalahkan  , Buruh Bersatu, Rakyat Sejahtera , Buruh Bersatu Pasti Menang “. Statemen tersebut tak luput dari ucapan sang orator agar buruh terus solid dan komitmen bersatu melawan penindasan oleh kaum kapitalis.

Gerakan buruh yang ada sekarang, meskipun membesar dalam jumlah massa aksi yang terlibat, tapi tidak menyatukan jumlah serikat buruh yang ada sekarang. Dengan jumlah serikat buruh yang semakin banyak, bisa dikatakan serikat buruh yang ada belum menyatu untuk menjadi sebuah persatuan gerakan buruh yang solid. Regulasi semacam PP 78 dan Permenaker 15 tahun 2018 yang lebih ke arah Neoliberal dan tidak memihak kaum buruh seharusnya menjadi ajang konsolidasi gerakan buruh untuk bersatu dan melawan.

Kini status buruh cenderung menjadi komoditas dari kepentingan politik praktis. Tak ada jaminan serikat pekerja mendekati kelompok elite partai politik bisa memperjuangkan hak buruh, pun tak ada jaminan dukungan buruh tidak dimanfaatkan sebagai kendaraan elite partai politik untuk meraih suara.

Kebulatan tekat dari energi dan semangat yang besar jangan berhenti pada gerakan ekstra parlementer saja. Perlu sebuah wadah politik dalam artian “PARTAI POLITIK” sebagai alat yang mempengaruhi kebijakan negara.  Bagaimana gerakan buruh mengonsolidasikan diri dan memiliki partai politik miliknya sendiri. Bukan mendompleng, sebagian anggotanya untuk masuk ke partai-partai politik yang tidak pro buruh sekarang.

Maka dari itu tidak perlu anggota-anggota serikat  menyebar dan mendompleng pada partai politik berideologi borjuis yang ada sekarang. Itu bukan partai politik mereka. Mereka akan mudah dikendalikan oleh kaum kapitalis. Oleh sebab itu gerakan buruh sekarang harus memiliki TEKAD mengonsolidasikan diri membangun partai politik miliknya sendiri.

Dari keterangan diatas, maka perjuangan kaum buruh harus melakukan langkah – langkah dan strategi demi Persatuan dan Kesatuan sebagai berikut :

  1. TEKAD mewujudkan persatuan kaum buruh dari berbagai unsur.
  2. TEKAD menghilangkan EGO kelompok demi kesejahteraan buruh.
  3. TEKAD mendirikan partai politik kaum buruh guna melawan semua partai penguasa kapitalis, agar terwujud Welfare state ( Negara Kesejahteraan)

” BURUH BERSATU PASTI MENANG “

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here