SBSINews – Seiring kemajuan zaman dan semakin bertambahnya jumlah penduduk di negeri ini, tentu saja salah satu faktor penyebab sulitnya untuk memperolehi pekerjaan. Sementara kebutuhan kehidupan dan pendidikan ditengah masyarakat semakin meningkat. Sehingga sebahagian besar kepala keluarga tidak punya pilihan lain selain bekerja sebagai buruh kasar atau buruh harian lepas yaitu bongkar muat pasir.

Profesi sebagai buruh bongkar muat, khususnya pasir yang menggunakan gerobak sorong dan tulang empat kerat ini, bukanlah hal yang mudah dilakukan, untuk memperolehi penghasilan seratus ribu rupiah perhari harus menguras tenaga dan keringat dari pagi hingga sore, akhir akhir ini para buruh bongkar muat pasir dari pulau rupat yang ada di Bengkalis, mengeluh dengan kondisi saat ini, dimana pasir dari pulau tersebut tidak lagi bisa beroperasi seperti biasanya, sehingga mengancam mata pencarian mereka untuk menghidupkan keluarga. Menurut salah satu buruh yang enggan disebut namanya saat di wawancara awak media ini mengatakan, minggu 29/09/2019.

“Dulu kami bekerja dari pagi sampai petang dapat juga seratus ribu, kalau sekarang sulit pak. mau dapat enam tujuh puluh ribu pun sulit, sebab pasir tak macam dulu lagi masuk ke sini, serba salah kami, mau mencari rezeki halal aja susah, kalau kami mencuri kena tangkap polisi, tapi kami nak macam mana lagi.! Mudah mudahan pak bupati yang kami bisa membantu pekerjaan kami supaya lancar” keluhan dan harapan buruh bongkar muat pasir.

Persoalan pasir dari pulau rupat memang menjadi dilema bagi pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis, dimana satu sisi perlu memperhatikan aturan yang berlaku dan di sisi lain perlu memperhatikan lapangan kerja bagi mayarakat buruh. (borgol.news/Jacob)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here