Oleh: Jefrisman Tanduru,SH, Ketua DPC FSBSI sigi.
Seorang pria yang sedang bertamu di rumah seorang KETUA ORGANISASI tertegun heran, ketika melihat Sang KETUA sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih.
Pria itu bertanya:
Apa yang sedang Anda lakukan Pak KETUA ?
Pak Ketua menjawab dgn Tersenyum :
Tadi saya ke
datangan tamu yang meminta nasihat. Saya berikan banyak nasihat yang bermanfaat.
Namun, setelah tamu itu pulang saya merasa jadi orang hebat.
Kesombongan saya mulai muncul.
Oleh karena itu, saya lakukan PEKERJAAN INI untuk membunuh perasaan SOMBONG itu.
SOMBONG adalah PENYAKIT HATI yang sering menghinggapi kita semua. Siapa saja dan apapun statusnya, orang awam atau TOKOH AGAMA bisa juga dihinggapi penyakit sombong ini.
Bahkan di kalangan para PENGKOTHBAH pun, benih-benih kesombongan kerap muncul tanpa mereka sadari.
Di tingkat ke-1:
SOMBONG disebabkan oleh *FAKTOR MATERI*, di mana kita merasa :
~ Lebih kaya,
~ Lebih berkuasa,
~ Lebih tinggi jabatan,
~ Lebih rupawan &
~ Lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat ke-2 :
SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN, kita merasa :
~ Lebih rajin
~ Lebih pintar
~ Lebih kompeten
~ Lebih berpengalaman
~ Lebih berwawasan dibandingkan dengan orang lain.
Di tingkat ke-3:
SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KEBAIKAN, kita sering menganggap diri kita:
~ Lebih bermoral
~ Lebih pemurah
~ Lebih banyak amalnya
~ Lebih bersemangat berjuang dan beribadah
~ Lebih banyak kontribusinya untuk umat.
~ Lebih besar dari orang lain berdasarkan apa yang sudah dicapai, seraya meremehkan orang lain dengan menganggapnya orang kecil.
~ Lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Yang menarik…., Semakin Tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.
SOMBONG karena MATERI mudah terlihat.
Namun,
SOMBONG karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN, SULIT DILIHAT.
Seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Cobalah setiap hari kita melakukan INTROSPEKSI diri.
Bukan krn hebat kita tetapi terkadang krn kesombongan kita..kita mengganggap kitalah yg paling benar sehingga kita tdk perduli pd istri dan anak atau keluarga. Bahkan merasa kita punya segalanya sehingga kita bebas melakukan perbuatan2 yg melanggar krn NAFSU DAN BIRAHI.
Kadang kita butuh orang lain utk mengintrospeksi diri, kita juga butuh kritikan dan masukan dari orang lain.
KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEHINAAN DIRI dan KEJATUHAN yang mendalam.
Tetaplah BERSABAR dan RENDAH HATI.
Karena bisa jadi orang yang kita hadapi kelihatannya biasa saja,
tetapi ternyata dia lebih hebat daripada kita.
semoga kita dijauhkan dari penyakit hati berupa kesombongan ini. Karena Kehidupan kita di dunia hanyalah tamu,dan karena tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.
Kaya atau miskin hanyalah sementara.
Kejayaan atau Kegagalan, juga sementara.Jabatan atau Kedudukan, Popularitas, semua lagi-lagi hanya sementara saja.
Menjadi bapak atau ibu, menjadi suami atau isteri, menjadi manager atau direktur, bahkan jadi Presiden ataupun Raja, tidak ada yg abadi. Sebab kita semua hanyalah tamu.
Karena kita hanya tamu, begitu waktunya tiba, kita semua harus beranjak pergi. Semua harta benda, emas permata, rumah dan kendaraan hanyalah pinjaman.
Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat kita,
Walaupun kita mempunyai surat kepemilikan yang sah dan semua harta benda atas nama kita secara hukum, Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara, hanyalah pinjaman semata ….!!
Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.
Ketika lahir, dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong.
Waktu datang kita tidak membawa apa-apa, waktu pergi kita juga tidak membawa apapun. Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan, jangan minder karena miskin dan rendah, bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman!
TETAPLAH RENDAH HATI
Seberapapun tinggi kedudukan kita.
TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita.
HANYA SATU KEPUNYAAN KITA yang bukan pinjaman, yg akan kita bawa kemana pun kita pergi, yaitu IMAN dan PERBUATAN.
Mari selagi masih diberi kesempatanTerus
Kita merubah diri menjadi lebih Baik dan Lebih Benar lagi.
Lakukanlah sebagai SBSI, agar SBSI KUAT RAKYAT SEJAHTERA.