SBSINews.id – DPP SBSI pada Jumat (19/1/2018) menerima kabar pilu Julianus yang mengatakan bahwa pada awalnya ia dioperasi di Batam pada bulan Maret 2017, berdasarkan diagnosa dokter pada waktu itu usus buntu Julianus pecah sehingga harus dilakukan operasi besar selama 7 jam.

Setelah dua minggu, operasi kembali dilakukan karenakan jahitannya terbuka dan mengeluarkan banyak nanah dan setelah operasi kedua pun (saat masih dirawat) selama kurang lebih satu bulan dan dilihat kondisi operasinya sudah membaik kata dokternya waktu itu diperbolehkan pulang rumah dengan dalil rawat jalan karena sudah terlalu lama berada dirumah sakit.

Namun, setelah tiga hari dirumah ada lagi lubang baru di bekas operasinya dan hari itu langsung kontrol kerumah sakit. Waktu itu kata dokternya tidak masalah karena masih ada sisa nanah yang masih ada di dalam dan bagus kalau keluar dan saat itu saya terima. Setelah beberapa minggu tidak ada perubahan dilakukan lagi kontrol dan dokternya masih mengatakan tidak apa apa.

Setelah itu, sampai sebulan tidak ada juga perubahan dan akhirnya saya minta sama dokter bedah supaya perut saya ini untuk di USG dan dokter memberikan rujukan untuk USG, nah pada saat di USG di Batam hasilya dokter bedahnya mengatakan bahwasnya ada Fistel dan harus di operasi lagi hingga harus dirujuk ke RSCM Jakarta alasannya karna hanya di RSCM ada dokter special Digestif.

Pada tanggal 08 Desember saya langsung ke RSCM dan saya langsung ke poli bedah Digestif hingga diarah kebeberapa dokter yaitu Anastesi dan disurah ke LAB Thorax dan MRI, setelah semuanya sudah ada hasilnya yaitu menurut yang memeriksa didalam usus saya terdapat luka dan harus dioperasi besar.

Namun permasalahan kian pelik karena disuruh untuk mengurus kesepakatan atau persetujuan pihak RSCM yaitu ke Case Manager hingga dadapt persetujuan pihak RSCM, namun sampai 1 bulan menunggu belum ada konfirmasi dari pihak RSCM.

Pada tanggal 16 Januari 2018 saat datang untuk check up karena sudah tidak tahan rasa sakitnya dan bertemu dengan dokter di poli bedah digestif RSCM untuk menyampaikan keluhan saya tetapi dokternya tidak bisa mengambil keputusan untuk operasi karena yang memutuskan adalah management RSCM.(syaiful)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here