Catatan Jacob Ereste
SBSINews – Meski sudah disatroni oleh buruh bersama mahasiswa dan sejumlah elemen pendukung buruh lainnya agar DPR RI membatalkan RUU Omnibus Law, toh tidak bergeming juga untuk disahkan dalam Prolegnas Prioritas 2020.
RUU Omnibus Law tercantum pada urutan ke 26. (CNN Indonesia, 16 Juli 2020). Demikian juga HIP yang diubah menjadi RUU Pembinaan Haluan Ideologi Pancasila juga tercatat pada nomor urutan ke – 16.
Itulah hasil rapat Paripurna DPR RI yang resmi dilaksanakan pada 16 Juli 2020 yang mensahkan 37 rancangan undang-undang dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020.
Keputusan pengesahan Prolegnas Prioritas 2020 ini dilakukan setelah mendapat persetujuan seluruh anggota dewan yang hadir pada Rapat Paripurna DPR RI tersebut.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad pimpinan Rapat Paripurna mengetukkan palu sahnya Prolegnas dengan sejumlah RUU lain yang sempat riuh dipersoalkan oleh masyarakat seperti RUU tentang Masyarakat Hukum Adat yang tercantum pada urutan No. 32.
Catatan penting dari maklumat buruh dan mahasiswa serta pelajar yang aksi pada 16 Juli 2020 adalah peryataan untuk terus mengawasi RUU Cipta Kerja yang akan segera dibahas pada 14 Agustus 2020, sebagaimana dilaporkan oleh delegasi buruh dan mahasiswa serta wakil dari delegasi lainnya dihadapan massa aksi saat hendak mengakhiri acara aksinya yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah dari luar Jakarta dan sekitarnya.
Massa buruh dan mahasiswa serta pelajar sepakat untuk kembali mengerahkan massa aksi yang lebih besar serta mengajak buruh dan mahasiswa dari berbagai daerah lainnya secara lebih meluas untuk kembali aksi bersama pada waktu yang akan ditentukan kemudian.
Catatan penting dari aksi bersama kaum buruh, mahasiswa dan para pelajar ini merupakan moment bersejarah dalam gerakan buruh di Indonesia yang mendapat support total dari mahasiswa seperti saat menumbangkan rezim Orde Baru pada tahun 1998. Karena massa buruh dan mahasiswa serta pelajar mampu menguasai gedung DPR hingga beberapa hari lamanya.
Dan mungkinkah sejarah Bangsa Indonesia pada tahun 1998 itu akan kembali berulang ? Yang pasti semua akan kembali pada cara kita yang bijak dalam menyikapinya.
Jakarta, 17 Juli 2020