Spesifikasi output siwa SMK Negeri 1 Biak, menjadi fokus perhatian Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, demikian kepala sekolah Yesaya Ap, S. Pd, ketika menyampaikan keterangan di hadapan wartawan cetak dan elektronik setelah mengikuti pertemuan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) wilayah Teluk Saireri tanggal 23 Januari 2021 lalau di ruang kerjanya.

Menurut Yesaya Ap, S. Pd, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 80 menyatakan, bahwa (1) penjurusan pada SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian (2) setiap bidang keahlian dapat terdiri atas satu atau lebih program keahlian dan setiap program studi keahlian dapat terdiri atas satu atau lebih kompetensi keahlian.

Atas dasar hukum dimaksud, maka seluruh SMK di seluruh persada nusantara, diwajibkan melaksanakan perintah Peraturan Pemerintah melalui aplikasi implementasi program keahlian di seluruh SMK dari Sabang sampai Merauke.

Fasilitator dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) wilayah Tulusk Saireri berlangsung sehari, difasiligasi Kepala Seksi Kurikulum Drs. Max Karu yang dalam pertemuan perdana di awal tahun 2021, menekankan pentingnya, implementasi PP Nomor 17 Tahun 2010 di seluruh kabupaten/ kota di wilayah provinsi Papua.

Teluk Saireri yang terdiri dari Kabupaen Biak Numfor, Supiori, Serui dan Waropen memiliki sejumlah SMK yang selama ini mendidikan para siswa dengan spesifikasi keahlian yang sudah terukur. Hanya saja, jika merujuk pada PP 17 Tahun 2010, maka setiap sekolah sudah harus fokus pada spesifikasi sesuai nama yang diberikan misalnya, SMK Teknologi dan Rekayasa, SMK Informasi dan Komunikasi, SMK Kesehatan, SMK Agribisnis dan Agri Teknologi, SMK Perikanan dan Kelautan, SMK Bisnin dan Manajemen, SMK Pariwisata, SMK Seni Rupa dan Kriya dan SMK Seni Pertunjukan.

Yesaya Ap, menekankan apa yang disampaikan Kasi Kurikulum Drs. Max Karu, “Bidang keahlian dan program keahlian sudah harus ditentukan saat peserta dididik mendaftar pada SMK/ MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk ‘Pilihan Paket Keahlian’ dilakukan pada semester 3 (tiga) berdasarkan nilai rapor dan/ atau atas hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog/ guru bimbingan konseling.

Kasi Kurikulum Max Karu mencontohkan, di Kabupaten Biak Numfor, segera dilakukan perubahan nama sekolah terhadap beberapa SMK yang selama ini lebih umum menggunakan nama sebagai identitas sekolah di mana jika orangtua yang menginginkan anaknya fokus pada bidang keahlian tidak salah memilih SMK yang ada di Biak Numfor. Misalnya, SMK YPK 1 yang selama ini disebut STM segera berubah nama menjadi SMK Teknologi dan Rekayasa, SMK Yapis segera berubah nama menjadi SMK Teknologi Informasi dan Komunikasi, SMK Kesehatan tetap menggunakan nama yang sama, SMK YPK 2 yang dulunya dikenal dengan SMEA segera berubah nama menjadi SMK Bisnin dan Manajemen.

SMK Negeri 1 Biak Berubah Nama Menjadi SMK Pariwisata

“SMK Negeri 1 Biak dulunya bernama SMEA Negeri Biak. Sejak diresmikan pendiriannya oleh Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, menteri pendidikan di era tahun 1993, telah menelorkan ribuan siswa yang kini telah mengabdi di berbagai bidang kerja di seantero Papua dan Papua Barat, bahkan tersebar di seluruh Indonesia,” demikian Yesaya Ap, S. Pd menuturkan.

Fokus program kejuruan pada Administrasi Perkantoran, Akutansi dan Perjalanan Wisata, produk unggulan ketiga program ini menjadi satu-satunya SMK yang diandalakan di Provinsi Irian Jaya kala itu, bahkan sampai saat ini telah berubah nama menjadi Provinsi Papua.

Sejak berubah nama menjadi SMK Negeri 1 Biak dengan fokus pada tiga program studi dimaksud, fasilitas penunjang seperti luas lahan 50.000 M2 atau lima Ha menjadi alasan, mengapa pilihan perubahan nama dari SMK Negeri 1 Biak menjadi SMK Pariwisata. Fasilitas ruangan kelas dengan kapasitas 40 wiswa,, ruang praktek, ruang penunjang seperti ruang guru, tata usaha, perpustakaan, aula, lapangan oralah raga, kantin, pos keamanan, Unit Kesehatan Siswa (UKS), Ruang Organisasi Intra Siswa (OSIS), Ruang Band, Ruang Laboratorium Bahasa dan Ruang Laboratorium Komputer.

Terkait perjalanan wisata, kini sedang dibangun “Hotel SMK” dengan fasilitas memadai sebagai ruang praktek yang lebih bersifat penelitian, uji coba, peragaan seperti front office, housekeeping yang dilengkapi sesuai standar hotel, satu ruang besar untuk penataan kamar, ruang store room dan satu ruang binatu, ruang praktek pengolahan makanan (kitchen and stewarding), ruang restoran dan bar, ruang praktek biro perjalanan wisata dan ruang praktek komputer umum. Diharapkan tahun 2021 ini, fasilita “Hotel SMK” sudah seleai dibangun sehingga menejadi tempat praktek siswa untuk semakin mengasah ketrampilannya, demikian Yesaya Ap menegaskan kepada awak media.

Kepulauan Padaido Sebagai Daya Tarik Wisatawan

Pilihan nama SMK Negeri 1 Biak menjadi SMK Pariwisata, tentu memiliki alasan tersendeiri. Biak Timur lokasi SMK Pariwisata merupakan wilayah para pelancong yang selalu berlibur menikamati eksotisnya kepualauan Padaido di wilayah Biak Timur.

Gugusan kepulauan Padaido menyimpan pesona wisata pantai yang sangat indah dan pesona rerumbu karang selain Radja Ampat di Provinsi Papua Barat. Pariwisata menjadi industri hiburan bagi semua kalangan. Terumbu karang kepulauan Padaido, keindahan pantai yang membujur sepanjang gugusan pulau- pulau di Padaido menjadi daya tari tersendiri bagi pada pelancong yang ingin menikmati alam Papua khususnya Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua.

SMK Pariwisata, menurut Yesaya AP, sangat tepat mengingat potesi sumber daya alam, potensi infra struktur dan terlebih potensi manusia menjadi modal bagaimana industri Pariwisata dikemas dalam sebuah lembaga pendidikan formal seperti SMK Pariwisata yang langsung dikelola pemerintah provinsi Papua di Biak.

Konklusi

Perubahan nama dari SMK Negeri 1 Biak menjadi SMK Pariwisata Provinsi Papua, merupakan sebuah tanggunjawab moril baik dari pemerintah Provinsi Papua, Kepala Sekolah dan seluruh staf guru dan tenaga kependidikan dalam rangka mewujudkan visi SMK menjadi output-nya memiliki daya sain.

Pembenahan infra dan supra strukur menjadi penting dalam rangka peningkatan kualitas input-proses-otput dan outcome bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Biak Numfor dan Provinsi Papua secara menyeluruh.

Penulis : Paulus Laratmase

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here