Oleh: Andi Naja FP Paraga
Ramadhan dahulu baru Syawal
Orang-orang Arab terdulu ada yang ditakdirkan kecerdasan menyusun nama-nama bulan yang berbeda dengan susunan bulan-bulan Yunani, Romawi, India, Cina. Mereka memulainya dengan Muharram dan mengakhirinya dengan Zulhijjah yang semua memiliki makna besar. Sedikit sekali orang cerdik pandai yang sempat mengajarkan maknanya kepada manusia. Termasuk makna dari Bulan Ramadhan dan Bulan Syawal. Ramadhan diambil dari sebuah iklim yang panasnya sangat membakar karena perpaduan panas padang pasir, bebatuan, udara karena panasnya matahari. Sedangkan Syawal diambil dari Iklim dimana semua Hewan betina mengangkat ekornya sebagai pertanda musim kawin. Secara harfiah Ramadhan artinya membakar dan Syawal artinya mengangkat.
Memang fakta Alamiah Musim Panas dan Musim Kawin Hewan Ternak dahulu sangat bersusulan artinya selepas musim panas pasti musim kawin dengan demikian Ramadhan dan Syawal itu bersusulan. Pemberian nama-nama bulan ini konon tidak diberikan oleh Seorang Nabi dan Sejarawan gagal mengungkap siapa Si Pemberi nama itu walaupun salah satu leluhurnya orang Mekkah itu adalah Nabi Ismail AS bin Ibrahim AS tapi beliau tidak disebutkan sebagai pemberi nama bulan-bulan Arab
Makna Agamawiyah
Namun Para Ilmuwan justru menemukan makna Agamawiyah/Hakikat Ramadhan dan Syawal yang dapat di sederhanakan bahwa Ramadhan adalah sebuah sistem yang memproses manusia dengan proses yang ketat dan keras laksana sebuah makanan mentah yang direbus didalam tungku untuk dimatangkan sehingga layak digunakan atau dimanfaatkan. Syawal adalah mengangkat makanan yang sudah matang tersebut untuk dihidangkan dan atau dimanfaatkan untuk hal yang lain.
Dapat dikatakan bahwa Ramadhan itu sebuah Sistem yang memproses manusia yang penuh kesalahan dan dosa untuk dikembalikan sebagai manusia yang bersih dan Suci dengan proses yang sangat ketat berupa sejumlah larangan/pantangan dan Ibadah serta amalan. Syawal adalah masa dimana manusia yang sudah dibersihkan/disucikan itu untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik. Manusia-manusia yang diangkat dari situasi yang tidak menguntungkan dirinya kepada situasi yang memenangkan dirinya.
Ramadhan itu Revolusi Kepribadian
Revolusi itu adalah Proses yang cepat dan radikal menuju perubahan. Ramadhan waktu yang singkat untuk merubah kepribadian manusia karena hanya butuh waktu satu bulan. Itulah mengapa Bulan Ramadhan layak dimaknai Bulan untuk merevolusi kepribadian sehingga kita sebut Ramadhan adalah Bulan Revolusi.
Jadi cukup sederhana untuk mengetahui seseorang berhasil atau tidak didalam bulan puasa, cukup dengan memperhatikan kepribadiannya apakah ia berubah dari Kepribadian yang buruk menjadi Kepribadian yang baik atau membuatnya dari kepribadian yang baik menjadi lebih baik.
Adapun urusan pahala semua menjadi Hak Prerogatif Allah SWT karena yang mengukur berapa nilai puasa seseorang baik dari niatnya, pelaksanaanya hingga finishingnya hanya Allah SWT.
Ironi berpuasa
Tapi tidak sedikit pula orang berpuasa namun tetap berbuat dosa didalam bulan piasa. Memang tidak makan minum atau berhubungan dengan pasangannya. Tapi ia menebar fitnah, berkunjung, menyebar hoax, headspeech, post truuth dan lain lain. Hal ini tentu mengurangi makna dan nilai puasanya. Alih-alih mendapatkan pahala yang berlipat ganda malah justru ia tak mendapatkan apa apa selain haus dan lapar saja.
Malam Ied
Malam Ied menjadi Kesempatan bagi kita untuk beristigfar sebanyak-banyaknya atas dosa-dosa selama bulan puasa. Kita bertakbir untuk meruntuhkan egoisme kita. Kita bertahmid memuji Allah untuk menumbangkan kebiasaan memuji diri sendiri atau bangga ketika dipuji orang lain.
Kita bertasbih mengikis rasa sempurna pada diri kita yang selama ini dibangga-banggakan. Kita bertahlil untuk kembali meyakini Tidak ada Tuhan Selain Allah membersihkan diri dari tuhan-tuhan yang sempat hadir dihati selama satu tahun. Bisa saja ilmu jadi Tuhan, Gelar jadi Tuhan, kedudukan jadi Tuhan, kesenioran jadi Tuhan. Kembalilah tegaskan dengan tahlil bahwa Tuhan kita semata-mata hanya Allah.
Sekian
Selamat Ied Fitri 1441 H
Maafkan Kami SEMOGA Allah memaafkan Anda.
Isfahini..Yasfahillahu lakum
Taqaballallahu Minna wa Minkum
Andi Naja FP Paraga dan Keluarga