SBSINews – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menghadiri rapat kerja perdana dengan Komisi IX DPR RI di gedung Nusantara I, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/1/2019). Agenda Raker yakni perkenalan dan penjelasan tentang visi dan misi Presiden RI bidang ketenagakerjaan.
Dalam Raker dipimpin oleh Felly Estelita Runtuwene (Fraksi Nasdem) dan Wakil Ketua, Anshori Siregar (F-PKS), Melki Laka Lena (F-Golkar); dan Nihayatul Wafirah (F-PKB), Menteri Ida Fauziyah didampingi Sekjen Khairul Anwar; Dirjen PHI Jamsos Haiyani Rumondang; Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono; Dirjen Binwasnaker K3 Iswandi Hari; Plt. Dirjen Binapenta PKK Aris Wahyudi; Irjen Budi Hartawan dan Kabarenbang Kemnaker, Tri Retno Isnaningsih.
Ida Fauziyah mengungkapkan ada empat program dan kegiatan Kemnaker tahun 2020 dalam rangka mendukung visi mis presiden 2020-2024. Pertama, peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas. Kedua, penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja. Ketiga, pengembangan hubungan industrial dan peningkatan jaminan sosial dan Keempat, program perlindungan tenaga kerja dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan.
“Sasaran dari empat program itu yakni meningkatnya tenaga kerja yang berdaya saing dan iklim hubungan industrial kondusif dalam menghadapi pasar kerja fleksibel, ” kata Ida Fauziyah.
Ida menjelaskan kondisi umum ketenagakerjaan nasional tahun 2019, bahwa tingkat pengangguran terbuka sebesari 5,01 persen atau capaian level terendah selama masa reformasi. Penduduk usia kerja saat ini 196,46 juta, dengan angkatan kerja 136,18 juta dan bukan angkatan kerja 60,28 juta.
Dari jumlah angkatan kerja 136,18 juta tersebut sebanyak 129,36 juta bekerja dan sebanyak 6,82 juta merupakan penganggurang. “Dari 129,36 juta yang bekerja, sebanyak 55,28 juta bekerja di sektor formal dan sisanya 74, 08 juta di sektor informal, ” katanya.
Sesuai rancangan teknokratik rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, Konsep pembangunan manusia tahun 2020-2024 yakni menciptakan manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Ida Fauziyah mendukung penuh tiga misi yang dicanangkan presiden yakni peningkatan kualitas manusia Indonesia. Kedua, struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing. Ketiga, perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
“Adapun visi Presiden Joko Widodo yakni tewujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian, berlandaskan gotong royong, “ujarnya.(teropongtimeindonesia.com/Jacob Ereste)