SBSINews – PT Krakatau Steel (KS) kini mulai mendapatkan penjagaan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selain karena menjadi salah satu objek vital, juga untuk menjaga kondusivitas di area pabrik.
Informasi yang diterima Kabar Banten, satu peleton personel TNI telah disebar di sejumlah titik di area pabrik. Bahkan telah berdiri barak TNI di lapangan Cool Rolling Mill (CRM).
Senior Corporate Comunication pada Corporate Comunication (Corcom) PT KS Vicky Muhamad Rosyad mengatakan, kehadiran petugas TNI untuk menjaga keamanan wilayah PT KS. Ini mengingat perusahaan tersebut bagian dari objek vital di wilayah Kota Cilegon. “Sebagai area yang masuk kategori objek vital, menjaga keamanan memang hal yang perlu dilakukan. Karena itulah, hadirnya TNI di area pabrik dalam rangka meningkatkan kondusivitas,” katanya saat dihubungi melalui telefon genggam, Senin 29 Juli 2019.
Menurut Vicky, kehadiran aparat TNI mampu menjaga suasana pabrik tetap produktif. Ia mengimbau agar keberadaan para aparat di area pabrik tidak memengaruhi kinerja para buruh. “Interpretasi orang memang beda-beda, tapi adanya para aparat sebetulnya untuk hal positif,” ujarnya.
Berbeda dengan Vicky, Ketua Federasi Serikat Pekerja Baja Cilegon (FSPBC) Safrudin meyakini keberadaan aparat TNI ada kaitannya dengan pergerakan buruh. Dimana saat ini pihaknya tengah berupaya untuk mempertahankan keberlangsungan para buruh tetap bekerja di PT KS. “Kenapa harus dihadirkan TNI ketika kami tengah berjuang untuk kepentingan buruh. Kami juga rakyat Indonesia, butuh perlindungan dari TNI,” tuturnya.
Menurut Safrudin, sempat terjadi insiden antara buruh dengan karyawan organik PT KS di lapangan CRM, akhir pekan lalu. Ia pun meyakini adanya aparat TNI merupakan respons dari munculnya kericuhan saat itu. “Waktu itu kan buruh sedang berkumpul di lapangan CRM, membicarakan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tiba-tiba ada salah satu manager CRM bicara lantang, jelas para buruh tersulut emosi. Tidak ada pemukulan, hanya dikerumuni teman-teman buruh,” ungkapnya kepada wartawan Kabar Banten, Sigit Angki Nugraha. (Sumber: pikiranrakyat)