Senin pagi, 21 Maret 2022, sekitar pukul 07.25 WIB, Ruang SPKT Polres Pematangsiantar luluh lantak dan rusak parah dihantam oleh serangan teroris wanita.

Pagi itu, sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai Fitri Arni Matondang (29) melaju kencang tidak terkendali dari arah Jalan Sutomo.

Lalu atas izin Allah SWT (jika ada, red), gadis muda itu langsung mengarahkan sepeda motor kriditannya masuk ke dalam Mapolres Pematangsiantar dan tanpa basa basi menabrak pintu kaca SPKT Polres.

Akibatnya, pintu kaca tersebut langsung hancur dan pecah berkeping-keping. Sedangkan Fitri yang terjatuh di ruangan SPKT hanya mengalami luka-luka ringan.

Aksi amaliyah calon penghuni surga ini kontan membuat heboh polisi setempat yang baru saja selesai apel pagi dan banyak yang belum sempat sarapan.

𝗕𝗲𝗿𝗶𝗸𝘂𝘁 𝗸𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗽𝗮𝗽𝗮𝗿 𝗽𝗮𝗵𝗮𝗺 𝗿𝗮𝗱𝗶𝗸𝗮𝗹𝗶𝘀𝗺𝗲.

Gadis manis ini diketahui merupakan putri dari pasangan suami istri Ajun Polisi Matondang (64) seorang purnawirawan Polri, dan Murniati Sinulingga (63) pensiunan PNS Polres Simalungun. Ia dibesarkan dalam kehidupan yang mapan, keluarganya tak pernah kesusahan.

Selepas lulus SMA tahun 2014, Fitri kemudian masuk ke Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan, mengambil Fakultas Kedokteran. Namun hanya bertahan 1 semester karena ia tidak mampu mengikuti pelajaran.

Keluar dari Fakultas Kedokteran, Fitri kemudian mulai berjualan tas secara online selama setahun.

Di tahun 2015, Fitri kembali kuliah. Ia masuk UISU Kabupaten Simalungun, kali ini mengambil jurusan Agama Islam dan lulus tahun 2019 dengan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Di tahun itu juga, Fitri menikah dengan teman kuliahnya bernama Rudi Faisal.

Namun selama masa pernikahannya yang singkat ia sering mengalami KDRT dan melaporkan Rudi ke Polres Simalungun serta menggugat cerai.

Masih di tahun 2019, Fitri memilih masuk Pesantren Annur di Karangbangun, namun hanya bertahan 3 bulan saja karena tidak mau mengikuti peraturan pesantren yang ketat.

Tak mampu menahan gejolak syahwatnya, Fitri kemudian kembali menikah.

Kali ini ia menikah siri untuk menghindari zinnah dengan Wigi Tri Guna, seorang jemaat Tabligh asal Kota Binjai. Keduanya dijodohkan temannya ketika di pesantren.

Setelah menikah kembali, Fitri megikuti suaminya menetap di Binjai. Namun karena suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap dan tidak menafkahinya, Fitri akhirnya stress dan memilih berpisah.

Saat masih bersama, suaminya yang berjenggot lebat itu bahkan sempat menjual mobil milik Fitri.

Pasca berpisah tak lama, Wigi mengajak Fitri untuk rujuk kembali.

Namun syaratnya, sesuai hukum syariat aliran mereka, Fitri harus menikah dan berhubungan badan terlebih dahulu dengan seorang lelaki lain.

Wigi pun memilihkan seorang pria tidak jelas dari Pekanbaru untuk menikahi dan mencicipi mantan istrinya itu.

Fitri pun setuju dan mereka kemudian merencanakan pernikahan ketiganya itu.

𝗞𝗿𝗼𝗻𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶𝘀 𝗔𝗸𝘀𝗶 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗙𝗶𝘁𝗿𝗶 𝗸𝗲 𝗣𝗼𝗹𝗿𝗲𝘀 𝗣𝗲𝗺𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴𝘀𝗶𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿

Sesuai pengakuan Fitri kepada polisi, awalnya pada pagi jahanam itu ia berangkat dari rumah hendak menuju Pesantren Mahabaturrosul SAW di Jalan Sidomulyo, Kota Pematangsiantar.

Tujuannya, ingin mengundang pimpinan pesantren tersebut, Ustadz Syahban Siregar ke acara pernikahannya yang ketiga tersebut.

Dalam perjalanan menuju pesantren, tepatnya di Jalan Sutomo, ia melihat polisi sedang mengatur lalu-lintas. Saat itulah, timbul rasa bencinya kepada polisi dan langsung berniat melakukan penyerangan.

Selanjutnya Fitri langsung nekat memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi dan menerobos gerbang hingga menabrak pintu kaca SPKT Polres Pematangsiantar.

𝗠𝗼𝘁𝗶𝗳 𝗣𝗲𝗹𝗮𝗸𝘂

Saat ditanya motifnya melakukan penyerangan, pelaku mengaku merasa sakit hati terhadap polisi yang telah menembak enam ekor Laskar FPI di Jakarta.

Ia juga mengaku tidak terima terhadap Polisi yang sudah menangkap dan memenjarakan Habib idolanya, Rizieq Shihab.

Fitri mengaku melakukan penyerangan dalam keadaan sadar dengan tujuan masuk surga, demi membela Rizieq Shihab yang dianggapnya sebagay Nabi.

Sumber : SuaraNewscorner .id

𝗖𝗮𝘁𝗮𝘁𝗮𝗻:
Dalam usianya yang baru memasuki 29 tahun, Fitri diketahui sudah dua kali menikah.

Ia diketahui sudah menunaikan ibadah Umroh tiga kali, dan berencana Umroh kembali pada Agustus mendatang.

Namun nasib berkata lain, kini ia harus meringkuk di tahanan.

Fitri adalah salah satu dari sekian puluh ribu anak bangsa yang terpapar paham radikalisme akibat mengikuti trend mabok agama yang semakin marak saat ini.

Kepada polisi, Fitri mengaku selama ini belajar agama melalui media sosial YouTube dengan menonton Channel Youtube Nabawi.

Redaksi SBSINEWS
24 Maret 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here