DR KH.JALALUDDIN RAKHMAT M. Si
Menurut beberapa hadis, umur bisa ditambah dan bisa dikurangi. Ada beberapa kebajikan yang bisa memperpanjang umur, seperti juga ada beberapa kemaksiatan yang memperpendek umur. Diantara perbuatan yang bisa memperpanjang umur adalah silaturahmi, menyambungkan kekeluargaan. Kata Nabi Saw,”Barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, hendaknya ia menyambungkan kekeluargaan”. Yang termasuk menyambungkan kekeluargaan ialah menjaga persaudaraan, berbuat baik kepada sahabat dan karib kerabat, memaafkan orang yang menyakiti hati kita, menjenguk dan saling mengunjungi untuk mempererat kasih sayang diantara anggota-anggota keluarga. Berikut ini adalah hadis yang berkenaan dengan hal itu: “Jika engkau ingin Allah menambahkan umurmu, berbuat baiklah pada kedua orangtuamu. Orang yang berbuat baik pada istri dan anak-anaknya akan dipanjangkan usianya.” (Mizan al-Hikmah, 6:546).
Berdasarkan kaidah mafhum mukhalafah, implikasi sebaliknya, kita dapat menyimpulkan bahwa memutuskan silaturahmi memperpendek usia. Termasuk memutuskan silaturahmi adalah menelantarkan keluarga, bertengkar dengan orang lain, lebih-lebih dengan sesama muslim, menyimpan kebencian dan dendam dan berlaku kasar sesama manusia. Tanpa tunjangan hadis sekalipun, kita mengetahui bahwa penyebab stress yang paling besar pada masyarakat modern ialah hilangnya keakraban diantara sesama manusia, atau kegagalan menciptakan hubungan personal yang hangat. Dari stress bersumber berbagai penyakit, stress berlarut-larut mengantarkan orang lebih cepat kepada kematian.
Sebaliknya, terbukti juga bahwa orang yang akrab dengan keluarganya, keluarga yang bahagia, mereka lebih sehat dan lebih tahan terhadap penyakit. Berbagai penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara keberhasilan perkawinan dengan kesehatan fisik dan psikologis. Hadis mendahului penelitian ini dengan menyebutkan: “Man hasuna birruhu bi ahli baitih, zida fi umrihi”. (Siapa yang baik kebajikannya pada keluarga, akan ditambah umurnya).
Bila kehangatan keluarga ini diperluas pada lingkup yang lebih besar, terjadilah lingkungan masyarakat yang sehat. Maka akan berkuranglah biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk kesehatan, dan menurun tingkat perceraian, kenakalan remaja, konflik SARA dan kejahatan-kejahatan lainnya. Silaturahmi bukan saja memperpanjang umur individu, ia juga melestarikan “umur” masyarakat.
Betulkah umur bisa bertambah? Allah berfirman: “…Dia menambah dalam penciptaan apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah berkuasa untuk melakukan sesuatu” (QS. Faathir, 35:1).
Disalin oleh
Andi Naja FP Paraga