Timnas Jepang tampil luar biasa di Piala Dunia Qatar 2022. Setelah mengalahkan mantan juara dunia Jerman 2-1, disusul mengalahkan tim matador Spanyol dengan skor yang sama 2-1.
Sayang di babak 16 besar harus menyerah dari Kroasia lewat adu finalti, setelah 2×45 menit plus perpanjangan waktu 2×15 menit skor tetap imbang 1-1. Ini berarti mengulang pengalaman yang sama di piala dunia 2010. Saat itu Jepang kalah adu finalti di babak 16 besar dari Turkiye.
Jepang sendiri sudah empat kali melaju ke babak 16 besar, yakni pada 2002, 2010, 2018, dan kini 2022. Kekalahan Jepang pada 2022 terlihat pada babak tambahan yang staminanya melorot, dan gugupnya para penendang finalti.
Mungkin ini yang lalai dipersiapkan oleh pelatih, yakni stamina untuk bermain 120 menit setelah 90 menit bermain cepat. Lalu bola-bola atas yang dimanfaatkan betul oleh Kroasia yang memiliki tinggi badan lebih baik dari Jepang.
Selepas kekalahan tersebut pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu pun melakukan ‘Ojigi’ atau membungkukkan badannya 45 derajat ke arah penonton yang menuai rasa hormat dan haru dari para suporter kawan dan lawan.
Satu hal yang menjadi perbincangan adalah gol Jepang yang sempat diprotes Kroasia. Namun setelah melihat VAR ternyata sah. Yang masih menjadi perdebatan adalah gol saat Jepang mengalahkan Spanyol yang dinilai tidak sah, padahal itu 100% sah.
Salam Semangat Asia
Penulis
~ Wahyu Sutono ~