Fernardo Tavares:“Sebelum saya berbicara terkait pertandingan. Saya akan berbcara terkait jadwal. Mungkin orang-orang akan melihat bahwa saya terlalu frontal dan melawan kebijakan dibuat. Tapi tidak. Saya ingin menyampaikan bahwa pemain PSM bukan mesin atau robot. Mereka adalah manusia yang ada batasannya,”
“Pada saat saya meminta untuk menunda pertandingan melawan Persib mulai dari yang asalnya tanggal 28 ke tanggal 29 saya sudah mengecek jadwal Persib akan melakukan pertandingan pada tanggal 23, sedangkan kami bermain di tanggal 24 di AFC. Saya tidak bodoh, saya tidak akan meminta untuk menunda laga Arema karena presiden klub Arema adalah Wakil presiden di PSSI, namun Persib akan main lagi di tanggal 4 September padahal PSM akan bermain tanggal 2. Jadi bukannya saya meminta hal yang berlebihan karena di jadwal ini masih bisa dijadwalkan ulang,”
“Maksud saya adalah kita harus bisa berpikir, punya perspektif untuk meningkatkan sepak bola indonesia di kanca dunia dan bertolak belakang dengan pemahaman yang lain di luar sana bahwa kita harus fokus ke klub kita sendiri sendiri. Pada saat ini kita dihadapkan pada kesempatan bahwa kita punya peluang untuk menampakkan diri atau berbicara banyak di level Asia,”
“Di Eropa standar mereka sangat tinggi, mereka terbang dengan jet pribadi. Mereka bisa tidur dengan pulas di pesawat mereka. Bahkan mereka bisa melakukan recovery season di pesawat mereka. Sementara kita, habis pertandingan lama perjalanan dari Makassar ke Kuala Lumpur bisa sampai setengah hari, 12 jam. Setelah itu kami tidak tidur, kami harus berangkat ke bandara jam 3 pagi. Jadi kenapa saya berbicara tentang ini, karena hal ini sangat penting. Siapa yang berlari di lapangan, siapa yang menghabiskan energi di lapangan, siapa yang tidak tidur dan melakukan perjalanan, itu adalah pemain. Harusnya mereka pikirkan pemain, bukan Federasi yang seenaknya lihat ini lihat itu. Pemain bukan mesin,”
(ANFPPM)