Adalah Novy Akhirnya Akhary dan Andi Naja FP Paraga menuangkan kegeramannya dengan naiknya harga obat hingga hilangnya sejumlah jenis obat di pasaran justru ditengah-tengah parahnya kondisi kesehatan rakyat. Belum lagi bagaimana tabung oksigen bisa mendadak menghilang pula. Ini Fatal. Karenanya keduanya membuat Surat terbuka.
Kepada Yth,
Presiden RI
Bapak Ir. Joko Widodo
Di- Tempat
CQ ; 1. Menteri Kesehatan RI 2. Menteri BUMN RI
3. Menteri Perdagangan RI
4. Kepala Kepolisian RI. Perihal : Naiknya harga obat secara gila-gilaan. Dengan hormat,Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami kepada Bapak-bapak sekalian. Singkat saja, mohon kiranya diperhatikan bahwa pada saat ini kartel obat-obatan sudah melampaui batas kesabaran kami rakyat Indonesia.
Sebagai laporan. Sekaligus keprihatinan mendalam, perlu kami sampaikan bahwa pada saat kami tulis surat terbuka ini, harga obat “IVERMECTIN” si pasar online telah melonjak secara gila-gilaan, diatas 1000%. Obat yang tadinya hanya sekitar Rp 30.000/papan sekarang berada pada kisaran antara Rp 350.000 – Rp 500.000, demikian juga terjadi hal yang sama pada obat sejenis. hal ini sangat melampaui batas kesabaran kami sebagai rakyat, mengingat bahwa obat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat banyak pada situasi pandemik covid-19 saat ini.
Tegas kami katakan bahwa ini bukan lagi hukum pasar karena efek Supply and Demand, tetapi ini sudah merupakan perampokan terang-terangan dengan sangat berani. Oleh sebab itu kami mohon agar segera dapat diambil tindakan serius oleh pemerintah, berupa pencabutan izin usaha, sanksi lainnya, atau bila perlu dapat dipidanakan semua pihak yang terlibat dalam perampokan hak rakyat untuk mendapatkan obat dengan harga normal pada situasi pandemik ini.
Kami berharap Bapak-bapak yang terhormat dengan wewenang dan kekuasaan tergenggam mampu mengatasi hal ini lewat tindakan nyata, juga sebagai momentum untuk mengikis habis mafia Alkes dan kartel obat-obatan di Indonesia.
Demikian surat terbuka yang merupakan kegeraman kami selaku rakyat Indonesia di sampaikan, besar harapan kami Bapak-bapak tetap sehat serta dapat berlaku adil dalam menjalankan amanah penderitaan rakyat.
Jakarta, 1 Juli 2021
Hormat kami
Novy Viky Akihary
Andi Naja FP Paraga
Tembusan ;
Kepada seluruh rakyat Indonesia.
Tepat pada Hari Sabtu, 3 Juli 2021 Pemerintah menjawab Surat Terbuka tersebut dan
Kami berterimakasih kepada pemerintah RI atas tanggapan yang begitu cepat terhadap kegeraman kami akibat naiknya harga obat serta menghilangnya Oksigen dari pasar.
Semoga pelaksanaannya bisa terealisasi dengan baik dilapangan, karena sampai dengan kemarin harga Ivermectin di pasar online masih didapati diatas 500ribu rupiah/ setrip, begitupun oksigen masih sulit ditemukan, artinya edaran Menteri Kesehatan BGS belum disambut baik.
Janji Menko Marves LBP bila perlu dicabut izin usaha para Mafia Alkes dan Kartel Obat tentu sesuai harapan kami.
Tinggal satu persoalan yang menyangkut harga diri bangsa yaitu implementasi vaksin produk dalam negeri, terdiri dari Vaksin Merah-Putih dan Vaksin Nusantara.
Jangan sampai BPOM menjadi kaki-tangan kabalis global yang menguasai 80% industri farmasi dunia, dan cuma seperti kerbau dicucuk hidungnya mengikuti apa kata World Horror Organization dengan mengganjal uji klinis ke-2 vaksin anak negeri tersebut.
Kami gak habis pikir, koQ upaya anak negeri untuk buat vaksin sendiri begitu sulitnya, sementara AstraZeneca dengan mudah masuk kesini tanpa pernah lakukan uji klinis di Indonesia.
PBPOM dan Menkes harus bisa mewujudkan ; “Inpres No.6 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.” Jangan kerjanya cuma merestui import terus dengan mudahnya. Kalau gak bisa kerja ya mundur saja..Gitu aja koQ repot.
Redaksi SBSINEWS
4 Juli 2021