Oleh: Muchtar Pakpahan,
Tulisan ini terinspirasi oleh sebuah tulisan kiriman Dr. Nico Garra
Alister E. McGrath, penulis biografi C.S. Lewis, menyebutkan bahwa tanpa Lewis, The Lord of the Rings, karya J.R.R. Tolkien, tidak akan pernah lahir mewarnai kesusastraan dunia.
Demikian halnya dengan Surprised by Joy, karya Lewis, lahir karena dukungan Tolkien. Lewis dan Tolkien-merupakan sepasang sahabat yang dipertemukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup kesusastraan.
Daud dan Yonatan adalah kisah lain tentang persahabatan yang tak kalah menarik. Mereka merupakan soulmate atau belahan jiwa, sahabat sejati yang begitu karib dan saling mendukung. Dikisahkan dalam perjalanan hidup Daud. Mereka disatukan oleh tekad untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa yang mereka cintai yaitu Israel.
Tekad itu diwujudkan dalam bentuk kerelaan keduanya untuk tunduk pada rencana dan kehendak Tuhan.
Ketulusan hati Daud ditunjukkan ketika ia tetap memelihara kelangsungan hidup keluarga Yonatan sepeninggal sang sahabat. Ia bahkan tidak menghabisi nyawa Saul, ayah Yonatan, meskipun berulang kali nyawanya berada di ujung tanduk di tangan Daud. Yonatan pun demikian. Walaupun dirinya adalah pewaris langsung takhta sang ayah, ia tidak membenci sahabatnya. Yonatan tahu bahwa Daud adalah orang yang telah dipilih dan diurapi Tuhan menjadi raja atas Israel. Ia lebih mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi.
Keberadaan bangsa Israel hingga hari ini, mau tak mau, tidak bisa dilepaskan dari kisah pertautan jiwa yang begitu indah antara Daud dan Yonatan.
Soulmate sahabat sejati dibutuhkan di keluarga besar SBSI. Dibutuhkan soliditas dan solidaritas yang kuat. untuk apa? membangun SBSI kuat. Untuk apa? untuk mewujudkan welfarestate yang hanya dengan welfarestate semua rakyat menikmati kesejahteraan.