(khususnya yg siap berkeluarga)
Manusia cenderung memilih untuk tidak berubah apabila sudah merasa nyaman dan aman.
Untuk apa berubah kalau hidup sudah enak begini ?
Itulah alasan orang-orang yang menikmati status quo, tidak mau berubah. Perubahan sering menuntut usaha lebih, bahkan pengorbanan yang kadang menyakitkan. Perubahan membuat seseorang merasa menjadi lebih repot. Orang bisa merasa tak nyaman karena harus menyesuaikan diri dengan sesuatu yang baru.
Padahal banyak kisah keberhasilan berawal dari kemauan dan kemampuan untuk berubah. Para motivator menganjurkan kita untuk berubah. Perubahan itu menarik bagi banyak orang.
Saat Ini kita sudah masuk masa kampanye, aka para calon PRESIDEN dalam pemilu selalu menawarkan perubahan. Demikianlah keberhasilan para presiden dalam kampanye karena promosinya yang kuat semasa kampanye dengan slogan “Change we can believe in” yang dimeriahkan dengan nyanyian: “Yes we can!” orang diyakinkan akan adanya perubahan. Orang pun tertarik. Sekalipun cenderung untuk tidak berubah, orang tahu bahwa dalam hidup harus ada perubahan, apalagi kalau mau menjadi lebih baik.
Perubahan adalah suatu keharusan. Tinggal sejauh mana orang mau, berani dan mampu untuk berubah.
Lihatlah kehidupan alam. Itulah perubahan. Alam menuntut perubahan supaya hidup.
Bagaimana mungkin ada orang yang tak mau berubah.
Nyatanya ada orang yang cenderung untuk tidak berubah entah karena tidak mau atau tidak mampu atau bahkan tidak berani. Pertumbuhan badan manusia dari bayi pun sudah jelas menunjukkan perubahan. Untuk itu, perubahan bukan sesuatu yang perlu dipertanyakan lagi. Setiap orang harus berubah. (Agus Dirgantoro, Lawyer di Kota bekasi)