Uruguay menjadi Tuan Rumah Piala Dunia Pertama Pasca Perang Dunia I. FIFA tentu menjadikan moment Piala Dunia agar dunia tidak lagi memikirkan dampak Perang. Piala Dunia Ternyata cukup berhasil mengurangi trauma Pasca Perang.
Bung Karno telah menjadikan Sepak Bola Pasca Kemerdekaan sebagai Pemersatu Bangsa. PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia) dan Sepak Bola di masa itu menjadi Cabang Olahraga yang membuat Indonesia dikenal didunia karena kita pernah menjadi Peserta Piala Duna.
Setelah Peristiwa Monumental Proklamasi Kemerdekaan, SEA GAMES, Konferensi Asia Afrika,Ganefo dan Gerakan Non Blok Indonesia adalah Negara yang diperhitungkan.
Bukan tidak mungkin Sukarno memperjuangkan Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia Sepak Bola,tapi Gerakan Kapitalis dan Komunis juga yang menumbangkan Sukarno dan beberapa tokoh dunia di Era 1960-an.
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi yg mengambil Event ASIAN GAMES sesungguhnya mencoba mengulang sejarah, walaupun kita menjadi Tuan Rumah karena Vietnam mengundurkan diri.
Sudah lama sekali SEPAK BOLA tidak digunakan sebagai Pemersatu Bangsa. Setelah Ekonomi, politik dan lain-lain bahkan Agama tak bisa diharapkan menjadi Sarana Pemersatu, rasanya kita perlu memikirkan Solusinya.
Kini bangsa ini terpecah karena Corona, gesekan antar Tokoh tak terhindarkan hingga Korupsi Bansos turut memperparah konflik dan polemik.
Kita Butuh Gerakan Besar untuk mengobati luka jiwa Pasca Corona, butuh Sebuah Peristiwa yang bisa menguburkan kenangan buruk terhadap Corona.
Kita butuh sesuatu yang besar untuk bangkit dari krisis panjang ini. Dan hemat saya adalah NEW NORMAL Sepak Bola Dunia yg kita mulai dari Indonesia.
Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 harus menerima kenyataan tidak mungkin bisa menyelenggarakan Event Raksasa ini. Tapi hal ini bisa menjadi peluang Indonesia seperti ASEAN Games jika Presiden Joko Widodo mau mengulang menjemput aksi lempar handuk Qatar.
Penulis
Andi Naja FP Paraga