Gunung Semeru berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut mengalami erupsi menyemburkan abu vulkanik yang mengakibatkan :
– Warga dievakuasi oleh petugas penanganan bencana setempat.
– Aktifitas warga dihentikan pada radius 1 km dari Semeru.
– Penerbangan dengan rute Denpasar, Lombok dan Kupang diberhentikan untuk sementara waktu.
– Jembatan Gladak Perak, penghubung antara Malang dengan Lumajang ambruk.

Semeru Meletus mengeluarkan asap Hari Sabtu Sore tgl 4/12/21 pukul 16.00 WIB dan Letusan besar Semeru dilaporkan memakan korban jiwa warga meninggal dunia dan 41 warga luka bakar. Kondisi Rumah Warga hancur parah

Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini, seketika menjadi Gunung Api mengeluarkan asap pekat berwarna abu-abu berukuran besar.

Tentu saja dampak erupsi Semeru itu Aktifitas masyarakat dan penggali pasir di aliran Sungai Leprak berlarian menjauh.
Erupsi Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter itu mengakibatkan hujan abu di sekitar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur

Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa hingga Minggu (5/12/2021) pukul 06.20 WIB, terdapat 13 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Abdul mengatakan, dari 13 korban itu, dua di antaranya sudah dapat teridentifikasi jenazahnya.

“Itu yang teridentifikasi baru dua orang atas nama Poniyim 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono,” kata Abdul,Jadi 13 orang korban ini merupakan update langsung dari lapangan dari Bapak Kepala BNPB,” ujarnya.

Dia melanjutkan, untuk 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi jenazah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.

Sementara itu, Abdul mengungkapkan bahwa korban luka dari erupsi Gunung Semeru yang pada umumnya merupakan korban luka bakar, saat ini ditangani di puskesmas sekitar lokasi terdampak.
Ada beberapa puskesmas yang mengalami kekurangan alat peralatan untuk menangani korban luka bakar,” ucapnya.

Atas kendala itu, Abdul mengatakan bahwa BNPB saat ini sudah berkoordinasi dengan pusat krisis Kementerian Kesehatan. Hingga kini, lanjut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kepala BNPB Suharyanto yang sedang dalam perjalanan menuju Lumajang.

Panglima TNI dilaporkan segera melakukan koordinasi dengan BNPB untuk melakukan tindakan yang diperlukan termasuk menyelamatkan aset warga dan memastikan tempat pengungsian sementara. Pihak Pemerintah Daerah Jawa Timur beserta 2(dua) Kabupaten yang terdampak saling berkoordinasi satu sama lain guna memastikan langka – langka gerak cepat yang harus dilakukan.

KSBSI Turut Prihatin dan Perduli serta berdoa agar Warga Jawa Timur khususnya warga yang terdampak erupsi diberikan kekuatan dan ketabahan.

Redaksi SBSINEWS
6 Nopember 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here