SBSI berduka atas meninggalnya salah satu anggotanya

BENGALON SBSINEWS – Berita meninggalnya salah seorang anggota SBSI mengjutkan buat segenap Pengurus Komisariat SBSI PT. Bima Palma Nugraha beserta seluruh anggota, pukul 12.10 Wita Farid meninggal dunia. Warga jember ini tadinya ingin pulang dan berobat di kampung halamannnya namun Tuhan berkehendak lain beliau meninggal di basecampnya.

Kepada Team SBSINEWS saat berkunjung ke basecamp Rayon tiga PT. Bima Palma Nugraha keluarga almarhum menceritakan riwayat penyakitnya, beliau sudah lama mengalami penyakit lifer dan selama sakit beliau berobat di Rumah Sakit Sangatta, dan dirawat selama seminggu setelah itu pihak rumah sakit menyuruhnya pulang.

Farid, anggota SBSI yang meninggal di basecamp Rayon tiga PT. Bima Palma Nugraha Bengalon Kaltim

Lebih lanjut team SBSINews yang di dampingi Seluruh Pengurus MPC dan DPC FPPK SBSI Kutai Timur dan Korwil (K) SBSI Kalimantan Timur menanyakan kepada keluarga almarhum atas kepulangan beliau dari rumah sakit apakah karena sudah sembuh atau ditolak pihak rumah sakit,  jawaban keluarga tidak tahu namun dari pantauan team SBSINEWS sakitnya itu makin parah berarti kesimpulannya pihak rumah sakit menolak, akan tetapi pertanyaannya mengapa tidak dirujuk…..? Bagaimana pendampingan pengurus selama sakit atau salama menjalani pengobatan…..? Agar tidan menjadi terlambat.

Atas dasar itu juga Korwil (K) SBSI Kaltim meminta kepada Pengurus DPC agar diurus ke pihak managemen perusahaan rujukan ke Rumah Sakit Samarinda supaya lebih intensif pengobatannya dan juga pengajuan berhenti bekerja oleh karena sakit berkepanjangan.

Selama bekerja dari tahun 2012 Bung Farid Kelahiran Jember 29-11-1980 ini cukup aktif dan rajin dalam bekerja bahkan sangat jarang absen, dan sebagai tanggung jawab yang diberikan oleh mandor dalam pekerjaannya di bagian perawatan tetap dikerjakan sesuai dengan waktu kerja dan basis yang ditargetkan bahkan disanjung oleh mandornya terakhir sebelum sakit beliau di pindahkan ke bagian panen, mirisnya ketika sakit beliau ditelantarkan di basecampnya tanpa mendapatkan upah, Selamat jalan bung Farid semoga segala amal ibadahmu di terima Tuhan Yang Maha Esa

Ini catatan penting buat kita semua, seharusnya tidak ada kata ditelantarkan kalau yang bermasalah seperti ini adalah anggota kita. Bukan anggotapun harus kita urus.  Solidaritas kita dan tanggung jawab kita tidak muncul hanya pada saat penyakitnya sudah semakin parah atau dalam kondisi kritis, bahkan saat – saat sudah meninggal. Kalaupun  sampai meninggal itu kehendak Yang Kuasa. Tugas dan tanggung jawab kita terhadap anggota pada saat anggota itu sakit maupun sehat, anggota hilang sehari saja kita perlu cari tahu.(HH)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here