Ingat kemarin saat presiden Jokowi bertolak ke Amrik untuk menghadiri KTT ASEAN-USA, ada suara sumbang dari para amatiran yg suaranya bak laron tanpa sayap.
Jokowi tidak di sambut selayaknya kepala negara karena memang tidak layak, dst. Begitu celotehan murah para almubazirin massal itu. Mereka para amatiran itu begitu beloonnya menilai aturan protokoler satu negara dan dalam event apa.
Padahal menurut berita hampir saja presiden Jokowi tidak sempat rehat karena paginya sudah dijemput paspampres Joe Biden utk segera ke Capitol Hill di tunggu Joe Biden sebelum acara resmi dimulai. Untung Menlu RI yang cabe rawit itu dgn tegas mengatakan bahwa presiden RI butuh istirahat setelah 24 jam terbang.
Adalah pikiran pandir sebagai tuan rumah Joe Biden akan berlaku konyol mempermalukan mukanya sendiri andai mereka salah gaya menerima tamu negara dalam perhelatan yang di soroti dunia.
Presiden Jokowi adalah ketua delegasi Asean sekaligus presidensi G20. Dimana mata dunia sedang tidak ingin berkedip melihat Indonesia yang sedang on stage dengan bintang orkestra Jokowidodo.
Liat gestur cara bersalaman presiden Jokowi dan Joe Biden. Satu tangannya dibiarkan di genggam oleh Joe, sementara tangan kirinya menunjuk, artinya disana ada dialog penegasan, entah apa yang disampaikan.
Tekanan atas undangan kepada Putin pada acara G20 agar Indonesia tidak mengundang Putin saja ditolak, ini jelas bahwa marwah sebagai bangsa bangkit dari kelas inlander kearah bangsa maju yang terukur.
Liat dan pasang kuping ya para amatiran saat presiden Jokowi menyampaikan kata sambutan pada pertemuan dgn CEO perusahaan Amerika. Begitu meyakinkan bagaimana posisi Indonesia dengan penduduk 270 an juta dan SDA yang melimpah yang dibutuhkan dunia.
Inilah sebuah kebangkitan dari negara yang selama ini hanya bisa mencium tangan para penjajah kini mulai mengangkat kepala bahwa kita bukan kelas beleng – beleng yang terus di jadikan sapi perah para ras yang merasa lebih manusia.
Semua itu karena kita direndahkan oleh para pemimpin yang selama ini menghisap darah rakyatnya demi kenyamanan nafsunya.
Presiden Jokowi adalah jelmaan manusia sesungguhnya yang dikirim Tuhan untuk Indonesia. Dia bukan kelas manusia srigala yang bahkan anak dari rahimnya di santap tanpa rasa bersalah yang penting perutnya kenyang.
Kini Indonesia hadir di kancah dunia dengan membawa perubahan nyata. JOKOWI ADALAH PRESIDEN DALAM ARTI SESUNGGUHNYA. BUKAN PRESIDEN TEMBANG KENANGAN YANG HANYA REKAMAN GAK ADA YANG DENGARKAN.
BUKAN DUNIA UNTUK INDONESIA, TAPI INDONESIA UNTUK DUNIA.
Redaksi SBSINEWS
15 Mei 2022