Jakarta, SBSINews – Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Jawa Tengah Hadi Santosa Yahya menginstruksikan seluruh kaum buruh di Jawa Tengah untuk merapatkan barisan. Tidak ada toleransi bagi teroris, negara tidak boleh kalah.

“Maju tak gentar, lawan radikalisme, jadikanlah saudara-saudara semua KAUM BURUH sebagai benteng Pancasila untuk mencapai Negara Welferestate sebagaimana yang di cita-citakan pendiri Repuplik Indoensia tercinta Ini, selamat berjuang,” katanya kepada SBSINews.id hari ini, Senin (14.

BACA JUGA: http://sbsinews.id/breaking-news-kapolri-ungkap-ledakan-bom-pertama-di-sidoarjo/

Dalam keterangan tertulisnya, Hadi Santoso mengatakan bahwa:

  1. Korwil SBSI Jawa Tengah mengucapkan dukacita yang mendalam atas korban terorisme yang berturut-turut terjadi di Mako Brimob dan Bom Surabaya. Kedua peristiwa tersebut merupakan bentuk nyata radikalisme yang telah merongrong kewibawaan negara dan meyengsarakan Rakyat. Apa yang terjadi di Mako Brimob dan pengeboman di Surabaya merupakan satu rangkaian peristiwa yang nyata-nyata bertujuan melawan negara, dan intimidasi bagi rakyat Indonesia dengan menyebarkan terorisme. Negara harus KUAT dan tidak boleh KALAH dan harus melakukan mobilisasi seluruh instrumen negara untuk melawan terorisme.
  2. Atas kedua kejadian kejahatan kemanusiaan tersebut, Korwil SBSI Jawa Tengah memberikan dukungan penuh kepada kepada Pemerintahan untuk melawan segala bentuk terorisme yang ada di bumi pertiwi tercinta ini.
  3. Negara berkewajiban melindungi rakyat. Sebab hukum tertinggi dalam negara adalah kedaulatan negara itu sendiri. “Siapapun yang merongrong kewibawaan negara harus di lawan dengan menggunakan seluruh kekuatan yang ada, serta menggalang kekuatan rakyat tanpa kecuali dari semua lini termasuk KAUM BURUH untuk terlibat aktif di dalam melawan paham radikalisme. demikian juga kepada POLRI dan TNI, untuk mengambil langkah Tegas demi mempertahankan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan memastikan kepada seluruh Rakyat Indonesia tidak akan ada celah sedikitpun bagi siapapun termasuk paham radikalisme untuk mengganti dasar dan idiologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  4. Negara harus memastikan bahwa korban yang terjadi di Mako Brimob dan korban bom di Surabaya menjadi tragedi yang terakhir. Kedua peristiwa tersebut menjadi batas akhir bagi negara untuk tidak boleh lengah apa lagi kalah terhadap gerakan terorisme di Indonesia. Kepada seluruh kaum buruh dan masyarakat yang selama ini diam, kita harus bangki dan tidak boleh takut terhadap terorisme. Sebab mereka adalah para PENGECUT yang tidak boleh hidup di negara Idonesia yang cinta damai.
  5. Kepada seluruh kaum buruh di Jawa Tengah, rapatkan barisan maju tak gentar lawan radikalisme, jadikanlah saudara saudara semua kaum buruh sebagai benteng Pancasila.

SBSI kuat … Rakyat Sejahtera!, Buruh Bersatu … Pasti Menang!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here