PIALA DUNIA

SBSINews – Pada pagi hari di udara menjelang musim dingin dalam suhu 10 derajat celcius, Sarman menyebarkan stiker dan membentangkan spanduk yang bertuliskan ?FIFA World Cup 2022 in Indonesia,? warnah putih diatas kain berwarna merah di jalan Oxford Street, London.

Sarman El-Hakim sudah berceloteh ke dunia bahwa Indonesia layak jadi tuan rumah Piala Dunia.

“Saya berada di London sudah sejak dua minggu lalu,” ujar Sarman ketika ditemui koresponden Antara London, tengah berdiri di Oxford Street yang tidak jauh dari gedung KBRI London, Jumat pagi.

Menurut Sarman, dirinya mewakili masyarakat sepakbola Indonesia (MSBI) yang dideklarasikan pada tanggal 14 Maret 2009, di Jakarta merupakan wadah komunitas sepakbola yang melakukan aktifitas dalam upaya turut serta mendukung rencana Indonesia menjadi tuan rumah FIFA WORLD CUP 2022.

Dikatakannya sejak dideklarasikannya dan hingga saat ini MSBI telah melakukan beberapa aktifitas awal dalam rangka sosialisasi MBSI yang selalu dikaitkan dengan FIFA WORLD CUP 2022. Selain itu ia juga memanfaatkan momentum Piala Dunia 2010 di Afrika Sarman juga melakukan kampanye agar Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2022.

Menurut Sarman, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah secara resmi meluncurkan pencalonan diri Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 tahun lalu. Pencalonan ini merupakan kelanjutan dari upaya sebelumnya yang gagal, karena saat itu belum mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah Indonesia, ujarnya.

Untuk itu Sarman melakukan kampanye dimana mana bahkan saat ia menyaksikan pertandingan sepakbola di lapangan Chelsea yang bertanding melawan Fulham, Sarman pun memasang spanduk di tengah tengah lapangan sepakbola yang cukup dikenal di tengah kota London.

“Saya tidak akan berhenti melakukan kampanye karena banyak keuntungan yang diperoleh Indonesia bila saja berhasil menjadi tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia 2022,” ujar Sarman dengan penuh keyakinan Indonesia akan berhasil.

Lawan Indonesia dalam biding atau lelang bagi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022 diantaranya Qatar dan Australia yang pengumumam pemenangnya akan diumumkan oleh FIFA setelah sidang Komite Eksekutifnya pada bulan Desember 2010.

Dalam upaya meraih dukungan masyarakat dunia Sarman juga akan melakukan kampanye keliling di Eropa sebelum FIFA mengumumkan pemenangnya.

“Saya ingin mendapat keterangan langsung dari FIFA,” ujar Sarman yang membiayai sendiri proyeknya.

Dikatakannya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang juga merupakan angota dari FIFA telah memanfaatkan peluang ini dengan mendaftarkan Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut serta mencalonkan diri menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia FIFA tahun 2022.

Berbicara mengenai dibentuknya MSBI , Sarman mengakui bahwa MSBI dibentuk untuk mensosialisasikan slogan FIFA tentang sepakbola untuk satu bumi, dengan aktifitas penanaman pohon keras untuk penyelamatan bumi.

Melakukan sosialisasi Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia 2022 di beberapa kampus nasional, yang di Inggris Sarman melakukannya dengan mengalang kerjasama dengan Persatuan Pelajar Indonesa (PPI) Dunia.

Selama di Afrika Selatan, Sarman menyaksikan langsung ke Afrika Selatan untuk studi banding pada turnamen Piala Konfederasi FIFA 2009 beberapa waktu lalu, sekaligus mengkampanyekan Indonesia sebagai calon tuan rumah Piala Dunia tahun 2022.

Sarman yang dilahir di Jakarta, 26 April 1966 dan menamatkan SMA di SMA Negeri 37 Jakarta pada tahun 1986. , menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila pada tahun 1992 dan Diploma Sastra Jepang di Universitas Indonesia pada tahun 1994. Saat saat ini Sarman yang bergerak dalam bidang usaha petrokimia dengan perusahaannya yang menjadi Distributor Resmi PT. PERTAMINA.

Dalam bincang bincangnya Sarman mengakui bahwa momen luar biasa yang harus diperjuangkan di mana Indonesia sangat rindu kegiatan-kegiatan besar.

“Seingat saya, pasca-GANEFO (Games of the New Emerging Forces) di tahun 60-an, Indonesia tak ada lagi momen besar yang melibatkan dunia, yang melibatkan perhatian dunia dan berfokus ke Indonesia,” ujarnya.

Menurut Sarman, generasi mendatang, harus menaruh harapan baru di mana situasi politik dan demokrasi bergulir di Indonesia dan harus ada suatu pekerjaan yang disiapkan dalam waktu yang panjang agar semuanya hidup, semua pihak di Indonesia hidup.

Penyelenggaraan Piala Dunia, bukan semata sepak bola, tetapi kebangkitan budaya, kecintaan kepada Tanah Air, munculnya generasi penerus yang mencintai lambang-lambang Negara, demikian Sarman .(ANTARA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here