Salam atas Syahadah Sayidina Abu Thalib ra pada tanggal 7 Ramadhan

Demi Allah ! Hamba bersaksi bahwa Sayyidina Abu Thalib ra adalah seorang Mukmin sejati.

Sebagian orang yg mengkafirkan Sayyidina Abu Thalib ra adalah datang dr mulut orang – orang yang memusuhi Imam Ali as dr kalangan Khawarij dan Nawashib !

Karena kebencian dan penentangan mereka kepada Imam Ali as, maka mereka berusaha keras untuk menjatuhkan kemuliaan & kewibawaan Imam Ali as dengan menciptakan hadis – hadis palsu tentang kekafiran Sayyidina Abu Thalib ra (ayahanda tercinta Imam Ali as dan paman tercinta Nabi Muhammad saw) yg diproduksi pada zaman dinasti zalim Umayyah.

Berikut kesaksian Rasulullah saww dan para Imam Ahlulbait as atas keimanan Sayyidina Abu Thalib ra.

Rasulullah saw bersabda kepada Jabir bin Abdillah al-Anshari ra, “Pada saat perjalanan mi’raj, aku melihat empat cahaya. Allah berfirman, ‘Ini adalah Abdul Muthalib, ini pamanmu Abu Thalib, ini ayahmu Abdullah, dan ini ibumu Aminah.”‘
(Raudhat al-Wa’izhin halaman 81)

Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat, Abu Thalib berada diantara para raja dan terkenal diantara para nabi.”
(Al-Imamah wa al-Tabshirah halaman 34)

Rasulullah saw bersabda, “Allah memberikan janji syafaat atas keempat orang tersebut pada hari kiamat, dimana salah satu dari mereka adalah Abu Thalib.”
(Tarikh Ya’qubi jilid 2 halaman 29)

Imam Ali as berkata, “Cahaya Abu Thalib pada hari kiamat akan melebihi terangnya seluruh cahaya, kecuali atas lima cahaya. Cahaya Abu Thalib berasal dari cahaya kami. Allah menciptakannya dua ribu tahun sebelum penciptaan Nabi Adam as.”
(Biharul Anwar jilid 35 halaman 110 dan Kanzul Fawaid halaman 80)

Imam Ali as berkata, “Ketika ayahku mendekati ajalnya, Rasulullah saww hadir di dekatnya dan Rasulullah saww memberi sebuah kabar gembira kepadaku tentang ayahku, dimana kabar gembira itu lebih aku sukai daripada seluruh dunia dan isinya.”
(Biharul Anwar jilid 35 halaman 113)

Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad as ketika ditanya tentang Abu Thalib, berkata, “Betapa anehnya pertanyaanmu! Rasulullah saww melarang seorang perempuan muslim tetap berada dalam pernikahan dengan laki2 kafir. Padahal Fatimah binti Asad ra (ibunda tercinta Imam Ali as) adalah diantara orang yg awal masuk Islam dan hingga akhir hayatnya dia tetap berada dalam pernikahan dengan Abu Thalib.”
(Biharul Anwar jilid 35 halaman 157 dan Syarah Nahjul Balaghah jilid 14 halaman 69)

Imam Muhammad al-Baqir as berkata, “Jika imannya Abu Thalib berada dalam timbangan dan imannya semua orang ini ditaruh dalam timbangan sebelahnya, maka iman Abu Thalib akan lebih berat.”
(Al-Ghadir jilid 7 halaman 38)

Imam Ja’far Ash-Shadiq as berkata, “Abu Thalib seperti Ashabul Kahfi, dimana Ashabul Kahfi menyembunyikan imannya dan menampakkan kesyirikan dan Allah memberikan dua pahala kepada mereka.”
(Al-Kafi jilid 1 halaman 448)

Imam Ja’far Ash-Shadiq as berkata kepada Yunus bin Nabatah, “Musuh2 Allah berkata dusta tentang Abu Thalib. Dia adalah teman para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan orang2 Shaleh.”
(Kanzul Fawaid halaman 80)

Seseorang menulis kepada Imam Ali Ar-Ridha as dan mengatakan bahwa ia ragu tentang keimanan Abu Thalib.

Dalam menjawabnya, Imam Ali Ar-Ridha as menyebutkan surah An-Nisa ayat 115 dan mengatakan, “Jika engkau tidak mengakui keimanan Abu Thalib, maka balasannya adalah api neraka.”
(Syarah Nahjul Balaghah jilid 14 halaman 68 dan Biharul Anwar jilid 35 halaman 110)

Imam Ali Ar-Ridha as berkata, “Cincin Abu Thalib terdapat kalimat ‘Aku mengakui Allah sebagai Tuhan, putra saudaraku sebagai Nabi dan anakku Ali sebagai Khalifahnya'”.
(Ad-Darajat al-Rafi’ah halaman 60)

Imam Hasan al-Askari as berkata, “Allah menurunkan wahyu kepada NabiNya, ‘Aku menolongmu dengan dua kelompok dr pengikutmu. Satu kelompok menolongmu secara sembunyi dan kelompok lainya menolongmu secara terang – terangan. Diantara kelompok pertama, pemimpin dan orang yg paling utamanya adalah pamanmu, Abu Thalib. Dan diantara kelompok kedua adalah anaknya, Ali’.
Nabi bersabda, ‘Abu Thalib seperti mukmin keluarga Firaun yg menyembunyikan keimanannya (surat Al-Mukmin 28).”‘
(Al-Hujjat ‘ala al-Dzahib halaman 362)

Dan berikut syair – syair Sayyidina Abu Thalib ra atas kesaksian keimanan beliau dalam mengikuti agama Nabi Muhammad saww yg tertulis dalam kitab Al-Tadzkirah halaman 18, cetakan Beirut karya Ulama besar Sunni Sabath Ibnu Al-Jauzi dan dalam Syarh Nahjul Balaghah Juz 14 halaman 55, cetakan Ihya Al-Kutub Al-‘Arabiyah yg disyarh oleh Ibnu Abi Al-Hadid Al-Mu’tazili.

Demi Allah! Kalau ada golongan yg menyerangmu (Muhammad),
aku akan menguburkannya kedalam tanah,
aku akan melaksanakan perintah yg kamu takutkan,
dan aku akan selalu menghiburmu,
aku akan mengangkatmu sebagai penasehatku,
Karena engkau adalah benar,
dan mendapat gelar Al-Amin sebelumnya,
aku tau bahwa agama ini adalah agama yg terbaik,
dibandingkan dengan agama – agama yang pernah ada sebelumnya.

Syair Sayyidina Abu Thalib ra yg lain juga tertulis dalam Syarh Nahjul Balaghah Juz 14 halaman 71-81, cetakan Dar Ihya Al-Kutub Al-Arabi yg disyarh oleh Ibnu Abi Al-Hadid Al-Mu’tazili…

Saya berlindung kepada pemilik rumah Allah ini,
dari setiap orang yg bermaksud jahat,
dan dari orang kafir yg mengadu domba kami,
dan dari orang -orang yang murtad dr agamanya.
Demi Allah ! Sudah ada dalam pundakku
kecintaanku kepada Ahmad,
aku mencintainya bagaikan seseorang yg saling mencinta,
aku yakin akan kebenaran dirinya,
dan tampak jelas agamanya yg haq tak tersentuh sedikitpun oleh kebatilan.
Wahai saksi Allah saksikanlah !
Sesungguhnya diriku berada pada agama Nabi Muhammad,
siapa saja dapat menjadi sesat dalam agama,
namun sesungguhnya diriku telah diberi petunjuk.

Salam atas Sayyidina Abu Thalib ra ketika dilahirkan, disaat beliau diwafatkan dan disaat beliau kelak dibangkitkan
(ANFPP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here