Selasa (09/10) Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal diperiksa di Polda Metro Jaya.
Iqbal diperiksa sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Apa yang dilakukan Ratna membawa para politisi turut menyebarkan apa yang lakukan Ratna Sarumpaet yang membuat gaduh seantero tanah air.
Iqbal mengaku telah dibarikan 23 pertanyaan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut.
“Berlangsung santai, tidak tegang, tidak ada tekanan dan suasananya juga bagus. 23 pertanyaan tersebut tentang identitas diri,” ujar Iqbal.
Menurut dia, beberapa waktu sebelum kasus itu viral, tepatnya pada tanggal 28 September 2018, Ratna sempat menelepon dan meminta agar ke rumahnya.
Awalnya Dia menolak permintaan itu. Tetapi, Ratna membujuk dan mengaku menjadi korban penganiayaan.
“Tiba-tiba dia menangis dan mengatakan kamu harus datang karena saya dianiaya. Singkat cerita, akhirnya saya putuskan untuk datang,” papar Said di Polda Metro Jaya, Selasa (8/10).
Ratna pun bercerita soal penganiayaan. Bahkan, dan meminta Said bisa mempertemukan dia dengan Prabowo.
“Di sana secara singkat Ratna menjelaskan tentang penganiayaannya. Intinya meminta bisa dipertemukan dengan Bapak Prabowo,” ungkap Said.
Said pun menghubungi ajudan Prabowo agar bisa mengatur pertemuan yang diminta Ratna. Setelah diatur, akhirnya Ratna bertemu denga Prabowo di suatu tempat yang dia rahasiakan.
“Ratna Sarumpaet mengulang kembali ceritanya kepada saya pada tanggal 28 September tengah malam di rumahnya,” kata dia.
Hal tersebut, kata Said, sudah dia jelaskan ke penyidik dalam pemeriksaan.(SM)