SBSINews.com – Didalam politik tidak ada musuh dan kawan yang abadi. Meskipun terlihat tegang dan bersiteru, namun saling membantu juga didalam pemenangan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.
Dua kubu yang sering disebut berlawanan, yaitu Partai PDIP yang merupakan partai penguasa dan partai Gerindra dan PKS yang memposisikan dirinya sebagai partai oposisi, justru saling bekerja sama pada pilkada 2018 ini. Seperti catatan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) didalam situs resminya.
1. PDIP berkoalisi dengan Gerindra di 48 wilayah, 5 provinsi, 37 kabupaten,
dan, 6 kotamadya.
2. PDIP berkoalisi dengan PKS di 33 wilayah, 3 provinsi, 24 kabupaten,
dan, 6 kotamadya.
3. PDIP berkoalisi bersama Gerindra dan PKS di 21 wilayah, 2 provinsi, 16 kabupaten, dan, 3 kotamadya.
Data diatas menunjukkan bahwa PDIP tidak kalah banyak berkoalisi dengan Gerindra. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat memahami bahwa ini cuma soal syahwat politik dan kekuasaan belaka yang dikemas dengan sampul.
Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa ini adalah ISLAM vs NON ISLAM, atau partai Allah vs partai setan, atau pertarungan antara yang HAQ dan BATHIL, dan yang semisalnya,
itu semua adalah DUSTA POLITIK DENGAN MENGATAS NAMAKAN AGAMA. Yang menginginkan kita semua terpecah belah.
Jagalah dirimu dan keluargamu dari tipu daya setan yg bertopeng agama. Apapun agama kita apapun suku kita, kita disatukan dibawah “Bhinneka Tunggl Ika”.
Kita sebagai warga negara yang baik jika pilihan kita menang pada pilkada, jangan terlalu bersuka ria. Sehingga teman kita yang pilihannya kalah tersulut pula emosinya sehingga mengakibatkan pertengkaran dan perpecahan.
Sementara bagi pihak yang kalah agar menerima kekalahannya, dan jangan sampai berbuat anarkis yang membuat kerusakan, baik fisik maupun hubungan bersaudara. (Syaiful)