Rapat raksasa d lapangan Ikada (Ikatan Atlet Djakarta) yang terjadi 76 tahun yang lalu merupakan sebuah momen yang tidaklah bisa kita lupakan begitu saja dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Tepatnya pada 19 September 1945 atau sebulan setelah proklamasi kemerdekaan kita.

Rapat ini terlaksana dimotori oleh para pemuda
yang ingin memaknai arti kemerdekaan bangsa ini dengan sepenuhnya. Dalam buku Revoloesi Pemoeda:Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946, Ben Anderson menuliskan
para penggerak rapat ini adalah kelompok-kelompok pemuda asrama Menteng-31 yang ditugaskan oleh Komite Nasional Kota Djakarta
yang kemudian menyebar ke daerah di sekitar Jakarta untuk membujuk rakyat hadir.

Dengan dilatarbelakangi keadaan dan situasi pasca kemerdekaan saat itu belum adanya perubahan dan pemerintah pusat dianggap masih ragu dalam menjalankan roda pemerintahan maka para pemuda bergerak melakukan aksinya. Rapat ini bertujuan untuk mendekatkan pemerintah RI dengan rakyat secara emosional mengenai kemerdekaan Indonesia dan menunjukan kepada Sekutu bahwa rakyat siap menghadapi gangguan apapun terhadap sejarah kemerdekaan Indonesia, sejengkal tanah tetap dijaga dan dipertahankan guna memaknai arti kemerdekaan bangsa Indonesia.

Meskipun presiden Sukarno hanya memberikan pidato singkat pada momen tersebut, namun rakyat begitu antusias memaknainya. Ada pun makna dari rapat tersebut antara lain, rapat tersebut telah berhasil mempertemukan pemerintah dengan rakyatnya. Rapat tersebut menunjukkan kewibawaan pemerintah terhadap rakyatnya.
Dan rakyat pun mendukung sepenuhnya.

Demikianlah sekelumit tentang peristiwa rapat raksasa Ikada (saat itu berada di sebelah selatan Lapangan Monas).
Bilamana ada kekurangan atau kejanggalan dalam tulisan ini mohon pencerahannya.

dirangkum dari berbagai sumber
Sejarah Indonesia

Redaksi SBSINEWS
22 September 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here