Ini bukan saja ibadah yg tidak melakukan apa apa, malah ini adalah ibadah yg meninggalkan. Banyak yg tidak perlu dikerjakan; meninggalkan makan, minum, kawin, bohong, marah dst.
Ibadah ini sangat disukai Allah, mungkin karena ini ibadah yg tidak kelihatan, sangat personal, tersembunyi dan rahasia. Dan biasanya perbuatan baik yg diam diam atau sembunyi sembunyi itu memang bernilai lbh ikhlas dan lebih kuat. Makanya menjadi solehpun rasanya lebih baik diam diam daripada dipertontonkan.
Meskipun saya memberitahu; “saya sedang puasa” tetap saja puasanya tidak kelihatan. Namun sebaliknya, kalau ada orang duduk, lemas, belum tentu juga sedang puasa, barangkali aja kolesterolnya lagi naik atau lagi resah mikirin kontrakan. Puasa tidak bisa dilihat melalui gerakan tubuh. Dari sini kita mendapatkan pesan penting, pesan kehidupan, bahwa sesuatu itu tidak selalu sebagaimana yg tampil terlihat.
Dari kalimat singkat di atas kita dapat memetik salah satu hal yaitu “Ketersembunyian”.
Sembunyi, dapat juga menjadi tanda kerendahan hati, yakni tidak menonjolkan diri, atau tidak menampakkan diri, maksud kalimat itu adalah tidak mengagungkan alias meninggikan diri, merasa “paling ada”, paling eksis.
Sikap sembunyi itu mirip Tuhan Yang Maha Rendah hati, yg tidak menampakkan diri kecuali kepada yg karib.
Bagi kita, ada manfaat dalam penyembunyian. Misalnya, bila ada yg tidak jujur, sinis, cemburu, kepada kita, jangan diungkapkan. Dan bila ada kekurangan pada orang lainpun tidak perlu dikatakan. Kalau ada rahasia orang lain pada kita, jangan diungkapkan. Sebab kita juga yg akan merasakan manfaat penyembunyian, seperti jika benih yg disembunyikan, ditanam, di dalam tanah pasti akan tumbuh kalau tanahnya subur. Karena itu banyak sekali yg disembunyikan oleh para Syaikh, dan mereka tidak berani lancang membuka rahasia Tuhan. Bahkan mereka menyembunyikan ibadah ibadah dan kesalehan mereka yg sesungguhnya dengan khas mereka.
Kitapun dianjurkan agar menyembunyikan ibadah ibadah kita sebagaima kita menyembunyikan dosa dosa kita. Biar ikhlas ibadahnya dan biar kuat batin abidnya.
****
Kawan,
Tuhan berkata dalam hadist qudsi bahwa Diri-Nya adalah “Harta Tersembunyi” dan ingin dikenal. Artinya Dia adalah Rahasia yg menunggu untuk (minta) ditemukan. Rahasia itu tentu permata permata yg sangat indah.
Kalau mencari barang barang dan kekayaan materi itu relatif mudah karena kita dikelilingi olehnya, kemanapun kita jalan, mereka selalu mengikuti kita. Tetapi rahasia akan ditutup, seperti Tuhan menyembunyikan domba pengganti dari perintah untuk menyembelih Ismail. Seperti Tuhan menyembunyikan banjir dari perintah pembangunan bahtera Nuh atau Tuhan perintahkan Musa memukulkan tongkatnya ke laut tanpa mengatakan Laut akan terbelah.
Rahasia akan ditutup, permata permata selalu disimpan di tempat yg paling aman, terkunci dan rahasia. Dan kesulitannya karena ia ditempatkan di dalam diri. Semoga sebulan penuh nanti kita betah masuk dan bermain main di dalam diri. Kalau beruntung mungkin menemukan harta yg tersembunyi. Dan kita tahu religiusitas yg dipamerkan sesungguhnya kepalsuan.
Kawan,
Separuh khazanahTuhan memiliki apa yg sepenuhnya kita inginkan. Dan yg separuhnya lagi masih menyimpan apa yg akan Diberikan kepada kita. Entahlah, mungkin melalui cara cara tersembunyi atau sembunyi sembunyi, melalui satu ibadah yg tersembunyi, yakni PUASA. Setidaknya berpuasa jugalah dari berprasangka atau menilai nilai orang lain, karena kita tidak tahu apa yg dia sembunyikan.
Saya mengucapkan;
Selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin.
~ Andi Naja FP Paraga ~