Makassar, SBSINews – Ketua Umum (Ketum) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Prof. Muchtar Pakpahan pagi ini berangkat melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar menuju Desa Sorowako, Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (9/5/2018).
Kedatangan Prof. Muchtar Pakpahan ke Sulawesi Selatan tersebut dalam agenda akan melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Cabang Federasi SBSI (FSBSI) bersama 5 Pengurus Komisariat lainnya.
“Salah satu dari 5 Pk yang akan dilantik tersebut adalah PK. SBSI PT. Vale, mohon doanya agar semua kegiatan berjalan lancar,” katanya.
Sekedar informasi, Sorowako merupakan kota pertambangan kecil di timur laut Provinsi Sulawesi Selatan, di pusat pulau Sulawesi di Indonesia. Ini adalah lokasi Tambang Sorowako, yang merupakan tambang terbuka terbesar di Indonesia, yang dimiliki oleh PT Inco, anak perusahaan dari perusahaan pertambangan asal Kanada, Vale Inco.
“Saya berangkat sendiri sebagai perwakilan Dewan Pengurus Pusat (DPP), saat ini saya sudah bersama Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) SBSI Sulsel saudara Andi Massaguni,” ungkapnya.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/ditjen-badan-peradilan-umum-ma-resmikan-seleksi-calon-hakim-ad-hoc/
Sorowako berada di ketinggian ± 1388 kaki dpl. Desa-desa di sekitar Sorowako yang termasuk dalam Kecamatan Nuha adalah Desa Nuha, Desa Matano, Desa Magani, dan dusun disekitarnya adalah Pontada, Salonsa, Old Camp dan Lawewu.
Sekarang area Sorowako sudah berkembang dan dipecah menjadi 3 desa, yaitu desa Sorowako, kelurahan Magani dan desa Nikkel.
Hingga saat ini, keberadaan perusahaan Vale Indonesia yang dulu nya PT. INCO, Tbk beroperasi di daerah ini, menjadikan Sorowako yang dulunya penduduknya sedikit (thn 1968), sekarang (2013) sudah bertambah banyak karena sebagian besar karyawan berdomisili di daerah ini.
hampir 70% penduduk di Sorowako adalah pendatang yang berasal dari hampir semua provinsi di Indonesia dan sebagian kecil berasal dari ekspatriat. Selain itu Sorowako juga mempunyai penduduk asli yang bahasa aslinya adalah Soroako.(syaiful)