September 15, 2018
Demi berkuasa, Prabowo seringkali mengatakan Indonesia telah dikuasai asing. Tanah dan kekayaan alam Indonesia sudah dikuasai asing. Perekonomian Indonesia sudah dikuasai asing. Seakan-akan kehidupan kita pun dikuasai asing.
“Negara kita terancam. Rupiah melemah, tandanya ekonomi kita melemah. Ekonomi melemah karena saat ini bangsa kita sudah dikuasai asing,” ujarnya di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).
Coba lihat betapa Prabowo menekankan bahwa negara kita sudah terancam. Asing sudah menguasai Indonesia. Sampai dollar Amerika menguat terhadap rupiah pun Prabowo mendramatisir seakan-akan ekonomi Indonesia sudah gawat.
Demi berkuasa Prabowo tak segan-segan menakut-nakuti masyarakat Indonesia, seakan-akan ekonomi Indonesia sudah begitu gawat. Ekonomi Indonesia besok akan ambruk. Krisis sudah diambang pintu. Indonesia akan seperti tahun 1998. Ekonomi Indonesia hancur lebur diterjang krisis moneter.
Prabowo memang bisanya begitu. Karena tak punya program unggulan, Ia pun mulai menakut-nakuti masyarakat Indonesia. Bahwa Indonesia akan hancur. Indonesia akan bubar. Indonesia terancam krisis, karena Indonesia dikuasai oleh asing.
Benarkah Indonesia sudah dikuasai asing? Sehingga ekonomi Indonesia gampang dikendalikan oleh asing? Apakah pemerintah sekarang benar-benar takluk kepada Asing seperti yang dikatakan oleh Prabowo?
Padahal sekarang ini justru Presiden Jokowi sedang mengembalikan perusahaan-perusahaan yang dikuasai asing sejak lama kembali kepada Indonesia. Seperti PT. Freeport Indonesia. Bahkan blok Rokan dan blok Mahakam yang semula dikuasai oleh pihak asing, sekarang justru dikembalikan kepada Indonesia. Pemerintah memberikan kepercayaan kepada Pertamina untuk mengelola kedua blok pertambangan minyak tersebut.
Jadi tak ada alasan mengatakan bahwa Indonesia sekarang ini dikuasai oleh asing. Tak ada alasan bahwa asing mengancam perekonomian Indonesia hanya karena dollar menguat terhadap rupiah. Karena bukan hanya rupiah saja yang terimbas dari menguatnya dollar AS, mata uang beberapa negara pun terimbas lebih parah daripada Indonesia. Seperti Turki dan Argentina. Bahkan menurut analisis Nomura Holding Inc yang berkedudukan di Jepang, Indonesia justru termasuk 8 negara yang paling aman dari hantaman krisis.
Analisis Nomura Holding mengemukakan bahwa dua faktor yang membuat Indonesia sebagai salah satu negara teraman dari krisis adalah cadangan devisa Indonesia yang mencapai 118,3 miliar US Dollar. Dan rasio utang terhadap PDB pun cukup kecil. Jadi, menurut analisis Nomura Holding, Indonesia masih aman.
Kembali ke soal apakah benar Indonesia sudah dikuasai oleh asing seperti yang selalu ditekankan oleh Prabowo? Menurut pengamat ekonomi Indonesia, Faisal Basri sampai saat ini Indonesia tidak benar jika dikatakan dikuasai oleh asing.
Menurut Faisal Basri sentuhan asing di Indonesia sangat kecil. Investasi di Indonesia tidak pernah didominasi oleh asing. Penanaman modal langsung oleh asing (direct foreign investment) hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation/GFCF).
Bandingkan dengan Malaysia yang nisbah FDI terhadap GFCF-nya sekitar tiga kali lipat Indonesia dan Vietnam–yang notabene negara Komunis–empat kali lipat Indonesia pada periode 2011-16. Filipina yang juga relatif kurang diminati asing pun lebih besar dari Indonesia. Peranan asing dalam pembentukan modal tetap bruto Indonesia berada di bawah rerata Asia sepanjang periode observasi. Bahkan terhadap Bolivia yang di bawah rezim sosialis pimpinan Presiden Juan Evo Morales Ayma, Indonesia jauh lebih rendah.
Jika Faisal Basri saja mengatakan bahwa asing menguasai Indonesia tak lebih dari 5%, kenapa Prabowo justru menekankan bahwa Indonesia sudah terancam dari cengkeraman asing? Padahal negara-negara lain, penanaman modal langsung asing lebih besar beberapa kali lipat dari Indonesia. Dibandingkan dengan Indonesia, Malaysia saja direct foreign investment-nya 3 kali lipat dari Indonesia, dan Vietnam bahkan empat kali lipat. Kenapa mereka tidak koar-koar sudah dikuasai asing? Kenapa hanya Prabowo saja yang terus koar-koar mengatakan Indonesia sudah dicengkeram asing?
Saya yakin, Prabowo memang ingin menanamkan rasa ketakutan kepada masyarakat Indonesia. Menanamkan ketakutan bahwa negara ini akan dijual kepada asing jika masih dikuasai oleh pemerintahan sekarang. Jika nanti, Prabowo benar-benar terpilih menjadi Presiden Indonesia apakah benar-benar tidak akan mengandalkan asing untuk membangun Indonesia? Saya yakin Prabowo juga akan ngeles mengatakan bahwa investasi asing diperlukan karena untuk memperbaiki kerusakan ekonomi yang telah dibuat oleh pemerintahan sekarang.
Saya kira dengan penjelasan dari Faisal Basri ini, kita menjadi sadar bahwa selama ini Indonesia tidak dikuasai oleh asing seperti yang terus dikoarkan oleh Prabowo. Malahan saya menduga Prabowo lah yang menjadi antek asing di Indonesia. Karena ketika Indonesia berencana mengembalikan Freeport kepada Indonesia, Prabowo justru mengatakan pemerintah Indonesia harus menghormati kebijakan Amerika terhadap Freeport.
Pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi membuktikan bahwa Indonesia sampai saat ini aman-aman saja. Karena pembangunan ini adalah cermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya pembangunan membuat pergerakan ekonomi Indonesia terus melaju. Tak stagnan. Tak seperti yang dikatakan oleh para pesimis-pesimis itu.
Bukan begitu kira-kira?
Sumber: https://seword.com/ekonomi/faisal-basri-skakmat-prabowo-yang-sering-bilang-indonesia-dikuasai-asing-Ex8C10WWm