oleh : Andi Naja FP Paraga
Pekan terakhir bulan September 2018 Calon Presiden nomor urut 02 mencatatat sejarah baru menghadiri peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok atau disebut Hari Nasional China di Shangri-la 27 September 2018.
Hadirnya Prabowo Subianto pada acara special partai komunis terbesar di dunia tentu saja sangat mengagetkan kita semua terutama para pendukung Fanatis Pasangan Capres Nomor 02 yg rutin mengumbar pesan dan kesan bahwa era Presiden Joko Widodo Partai Komunis Indonesia(PKI) tengah bangkit kembali dan tentu ditambah lagi alasan PKI Bahaya laten.
Akibat dari hadirnya Prabowo Subianto pada acara tersebut kini para pendukung fanatisnya dilanda kegamangan yang dahsyat karena melihat begitu mesranya Sang Capres dengan sejumlah Pengusaha Tionghoa dan Petinggi Partai Komunis Cina (PKC).
Ditemui usai acara peringatan ke-69 berdirinya Republik Rakyat Cina, Prabowo terang – terangan mengakui pentingnya China bagi Indonesia.
Karena itu ia berharap hubungan RI dengan RRT harus tetap dijaga dengan baik karena 1000 kawan terlalu sedikit dan 1 lawan terlalu banyak.
” Ya ini hari Nasional Republik Rakyat Tiongkok,saya dapat undangan sehingga saya hadir,” kata Prabowo.
Jelas Prabowo,”Kita memandang China sangat penting bagi Indonesia, jadi kita harus pelihara hubungan baik, kita harus tingkatkan dalam tingkat yang lebih baik saling membantu.”
Ternyata Prabowo Subianto tidak sendiri, ia ditemani sejumlah petinggi Dewan Pembina Partai Gerindra seperti Fuad Bawazier dan Maher Alghadri serta Kader Partai Demokrat yang juga Komandan Kogasma Partai Mercury Agus Harimurti Yudoyono, bahkan disela-sela acara Prabowo dan AHY sempat diminta keatas panggung untuk melakukan acara pemotongan kue bersama para pengusaha dan pembesar PKC lainnya.
Sebelumnya Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menyambagi Prabowo Subianto Rabu, 26 September 2018 di Kediamannya di Hambalang untuk menyampaikan undangan menghadiri peringatan hari nasional china tersebut.
Tentu rentetan peristiwa ini menarik perhatian banyak pihak apalagi pada setiap Ujung bulan September dimunculkan lagi acara Nonton Bareng Film Pemberontakan G30 S PKI ketika Gatot Nurmantyo menjabat Panglima TNI dan bisa jadi akan kembali ditayangkan pada 30 September 2018.
Mungkinkah Para Pendukung Fanatik Prabowo Subianto tidak marah hingga beralih dukungan. Peristiwa seperti ini bukanlah hal baru bagi pengurus DPP Partai Gerindra karena beberapa tahun lalu Fadli Zon Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bahkan berziarah ke Kuburan salah seorang Tokoh Komunis dunia Karl Max.
Kenapa harus dipusingkan, bukankah Partai Komunis Indonesia(PKI) latar belakangnya adalah Gerakan Sariat Islam yang terbelah menjadi 2(dua) yang terdiri dari SI Putih dan SI Merah dan selanjutnya SI Merah menjadi Partai Komunis Indonesia.
Isinya ya tetap saja Para Pedagang dan Politisi dari barisan yang sama hanya” Pecah Kongsi”saja. (ANFP Paraga)