SBSINews – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Kantor Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau ( Kepri) kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Kepri.

Dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim, terungkap cuaca di Kepri sedang tidak bersahabat, sehingga masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi terjadinya awan hitam pekat atau awan cumulonimbus dan untuk segera mungkin menghindar.

Selain itu juga diketahui adanya penumpukan massa udara akibat perlambatan kecepatan angin (daerah belokan angin) di sekitar wilayah Kepri, hingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.

Untuk tiga hari ke depan hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang akan terus terjadi.

Bahkan dapat menyebabkan kurangnya daya pandang untuk pelaku jasa tranportasi laut.

“Kami imbau waspadai potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang. Bila menemui awan hitam pekat atau awan cumulonimbus untuk segera dihindari,” kata Prakirawan cuaca dari BMKG Hang Nadim, Riza Juniarti melalui sambungan telepon, Sabtu (8/6/2019).

Gelombang laut juga tinggi khususnya di perairan Natuna dan Anambas yang mencapai 1,5 meter di wilayah perairan Natuna dan Anambas, bahkan berpotensi lebih dari itu di Laut China Selatan.

Tidak saja di Natuna dan Anambas, di Laut Kabupaten Lingga dan Kabputen Bintan, tinggi gelombang sewaktu-waktu juga bisa saja terjadi hingga 1 meteran.

Untuk arah angin, Riza mengatakan saat ini bertiup dari utara-timur laut dengan kecepatan angin 05-35 km per jam dengan suhu 23-32 °C dan kelembapan udara 65-98 persen.

“Tentunya jelas dengan hal ini kami mengingatkan kepada para nelayan dan pengguna jasa laut untuk selalu waspada karena tranportasi laut saat ini benar-benar mengkhawatirkan,” jelasnya.

Untuk arus bawah laut di Laut Natuna dan Laut Anambas, juga terbilang cukup kencang. Arus bawah Laut Natuna mencapai 40 sentimeter per detik dan 25 sentimeter per detik untuk Laut Anambas.

“Arus bawa Laut Batam, Tanjungpinang dan Bintan saat ini masih stabil, yakni hanya mencapai 20 cm per detik,” ungkapnya.

Lebih jauh Riza mengatakan untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan dihimbau agar waspada terhadap potensi adanya hujan lebat dan angin kencang yang dapat menyebabkan kenaikan tinggi gelombang laut pada pagi, siang hari hingga malam hari.

Untuk transportasi darat dan udara agar waspada berkurangnya jarak pandang mendatar saat terjadi hujan lebat. (Sumbet: Kompas.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here