SBSINews – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini. Kepastian dari dalam negeri memberi energi bagi pasar keuangan Indonesia.

Pada Senin (15/7/2019) pukul 09:05 WIB, IHSG menguat 0,65% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu. IHSG, bersama dengan PSEI Filipina, menjadi sebagian kecil indeks saham yang mampu menguat di Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,21% ke posisi Rp 13.970/US$, terkuat sejak 8 Februari. Rupiah bahkan menjadi mata uang terbaik di Benua Kuning.
IHSG dan rupiah seakan abai dengan para tetangganya yang terjebak di zona merah.

Memang ada sentimen negatif yang menggelayuti Asia, yaitu pengumuman data pertumbuhan ekonomi China.

Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tercatat 6,2% year-on-year (YoY). Laju pertumbuhan terlemah setidaknya sejak 1992.

China adalah perekonomian nomor satu di Asia. Ketika sang lokomotif melambat, gerbong-gerbong di belakangnya tentu ikut melambat. Perlambatan ekonomi China akan mempengaruhi satu benua.
Oleh karena itu, investor agak menjauh dari pasar keuangan Asia yang membuat pasar saham dan valas melemah. Namun Indonesia seakan kebal dari itu. Apa yang terjadi (Sumber : cnbcindonesia.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here