SBSINews – Jumat (11/01) Pleno (K)SBSI pertama tahun 2019 dan terakhir sebelum Munas, dipimpin oleh Ketua Umum Muchtar Pakpahan yang didampingi oleh Sekjend Bambang Hermanto, dengan peserta sekitar 20 orang terdiri dari DPP dan Federasi.
Agende Pleno kali ini khusus membicarakan Munas yang akan dilaksanakan di Hotel Grand Menteng, Matraman Raya Jakarta,15 – 17 Januari 2018.
Ada lima agenda penting yang nantinya dibahas dan diputuskan dalam Munas yaitu: Mengkuhkan bendahara definitif, Mengkuhkan pemberhentian afiliasi SP Mybank, Penegasan Penerapan Pasal 28 ART (K)SBSI tentang iuran, Penetapan GBH tentang koperasi, Penetapan Program dan target dengan mewajibkan seluruh Korwil dan DPC menjadi anggota koperasi dengan mendirikan cabang koperasi di seluruh PK dan Putusan politik mengenai dukungan kepada capres.
Khusus agenda mengenai capres, sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pasangan capres mana yang akan didukung.
Ada dua opsi yaitu, Pertama; mendukung salah satu pasangan calon, dimana sampai saat ini kedua pasangan calon masih memiliki peluang yang sama untuk didukung.
Kedua; Kita netral, seluruh anggota diminta memilih sesuai hati nurani, jangan ada yang golput. serta terhadap presiden terpilih SBSI menjadi opposisi positif, kreatif, objektif dan konstruktif.
Pilihan opsi yang kedua yaitu SBSI netral mempunyai peluang yang sangat besar, mengingat suarah – suara dari daerah tidak bulat mendukung satu pasangan capres dan ditambah lagi sampai saat ini belum ada kabar positif mengenai pasangan capres mana yang akan hadir di Munas.
Panitia Munas medapatkan informasi dari pasangan capres dengan berbagai alasan kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk hadiri Munas (K)SBSI. Pasangan capres Nomor 01 alasanya sibuk dengan persiapan debat capres, sedangkan capres 02 tidak memastikan akan hadir.
Laporan Ketua Panitia yaitu Amser Hutauruk bahwa sampai saat ini peserta yang komfirmasi akan hadir dari daerah berjumlah 120 orang. Jika sampai jam 17.00 wib tidak ada yang konfirmasi lagi makan regisrasi dan konfirmasi kepesertaan ditutup.
“Jika dengn jumlah 120 orang terserbut tidak ada penambahan maka pukul 17.00 wib kita closs (tutup) untuk konfirmasi peserta. Lewat dari jam tersebut kita tutup dan tidak ada penambahan lagi,” jelas Amser.
Suasana pleno kali ini diliputi susana yang kurang menggembirakan, karena Ketua Umum Muchtar Pakpahan dalam kondisi sakit yang baru didiagnosa oleh Dokter di Penang yaitu mendetita kelenjar getah bening.
Ketua umum akan mejalani terapi selama dua bulan yang dimulai tanggal 21 Januari 2019. Selama dua bulan ketua umum harus bebas dari segala media informasi, agar terapinya makasimal.
“Saya akan menjalani terapi di Penang selama dua bulan yang di mulai tanggal 21 Januari, HP saya akan disita, saya akan terputus dengan media komunikasi, kawan – kawan bisa berkomunikasi dengan Ibu Risintan atau Darta,” tukas Muchtar.
Selama kurang lebih dua bulan, segala keputusan oleh Sekjend dengan dibantu Konsolidasi.
“Selama Saya menjalani terapi, kepemimpinan ada di Sekjend (Bambang, red.). Segala sesuatu bisa dilakukan sekjend dengan dibantu oleh Konsolidasi (Amser, red.). Saya mohon semua kawan – kawan baik di DPP maupun daerah untuk mendoakan Saya, doa bisa dilakukan secara serentak dalam jam yang sama,” tambah Muchtar.