Oleh: Muchtar Pakpahan
Tulisan ini ditulis sehubungan dengan kesepakatan berdamai DEN KSBSI dengan DPP (K) SBSI sebagaimana dimuat sbsinews.com edisi Kamis 27 Desember 2018.
Inti perdamaian tersebut yaitu KSBSI mengganti nama, ganti logo, ganti mars dan ganti tridharma pada Mei 2019 yang memenuhi putusan MA nomor 378K/pdt.sus-HKI/2015, melarang menggunakan nama, logo, mars dan tridharma SBSI. Terlebih dahulu saya kemukakan mengenai mengenal sbsi lebih dekat.
Sejarah
kelahiran SBSI diprakarsai Muchtar Pakpahan, Sukowaluyo Mintorahardjo, Sabam Sirait, GusDur dan Rachmawati Sukarnoputri, yang difasilitasi oleh tiga lembaga yaitu: FAS, Yakom dan NU. Dan Dideklarasikan pada tanggal 25 April 1992 oleh 107 orang di Hotel Cipayung Bogor.
Visinya
Dalam AD/ART: setia dan menjunjung tinggi Pancasila dan UUD, dan dicantumkan juga dalam Mars sbsi dan Tridharma SBSI. Dasar perjuangannya nasionalis, marhaenis, dan Sukarnois. Tujuannya mewujudkan welfarestate jalan mensejahterakan rakyat/buruh.
Kejahatan union
Ada lima kejahatan serikat, ibarat dosa yang tidak bisa diampuni dalam agama yakni: 1. Menyetujui PHK 2. Menggelapkan uang organisasi dan anggota 3. Mewakili anggota tanpa sepengetahuan anggota 4. Menelantarkan kasus anggota 5. Menyuarakan yang berbeda dengan kepentingan buruh.
Tokoh utama atau figur sentral
Tokoh utama SBSI adalah Muchtar Pakpahan. Bicara buruh SBSI pasti otomatis assosiasi publik ke Muchtar Pakpahan.
Sebelum dan setelah keluar putusan MA Nomor 378k, saya berusaha keras berdamai bersatu, agar tercapai SBSI KUAT RAKYAT SEJAHTERA tetapi Mudhofir dkk memilih berdamai berpisah, menjadi sama – sama kecil. Saya sadar kalau SBSI kecil tidak didengar penguasa dan pengusaha. Karena sering pengusaha yang menjadi penguasa seperti sekarang Joko Widodo dan Jusuf Kalla sama-sama pengusaha menjadi sama-sama penguasa.
Dalam kesempatan ini dengan tulisan ini saya masih mendorong kawan-kawan KSBSI agar putusannya pada Mei 2019 untuk berdamai bersatu.
Pertanyaan saya, apakah keempat SBSI itu tidak cocok lagi ? dalam hal ini, apakah menganai sejarahnya, visinya, kejahatan unionnya ? atau apakah mengenai tokoh utamanya Muchtar Pakpahan ?
Tulisan ini agar disosialisasikan kepada seluruh jajaran dan anggota KSBSI sebelum putusan berpisah ganti nama dan logo Mei 2019.
Tanpa SBSI kuat kelihatannya mustahil welfarestate bisa terwujud.
Tanpa welfarestate mustahil buruh menikmati hidup sejahtera.
Pikir dulu dalam-dalam, jangan sampai timbul penyesalan kemudian.