Kenangan Dengan Jokowi Bagian Pertama
Oleh : Prof. Dr. Muchtar Bebas Pakpahan,SH.,MA
Tahun 2010 kantor Law Office Muchtar Pakpahan & Associates (MPA) menangani kasus tanah di Solo. Tanah klien Kami diambil pemerintah untuk Kampus Universitas Sebelas Maret dan terminal truk, tetapi belum ada ganti rugi walaupun surat-surat asli bukti kepemilikan sudah diserahkan ke Pertanahan Kota Solo sewaktu proses pembebasan tanah tahun 1980-an. Dengan maksud mau mendapatkan keterangan atau surat pengganti, saya bermaksud menemui walikota Solo yang waktu itu dijabat oleh Ir. Joko Widodo dan wakilnya FX Hadi Rudiatmo.
Di pagi suatu hari (saya tidak ingat persis) sekitar jam 08.00, saya tiba di kantor walikota dengan ditemani sahabat karib saya (almmarhum) Harry Santoso, untuk bertemu walikota Ir. Joko Widodo, tanpaada apointment sebelumnya. Harry Santoso akrab dengan suasana kantor dan memang akrab dengan kedua pejabat tersebut.
Usai mengisi daftar bertamu, sejenak Ir. Joko Widodo menemui Kami dan hanya mengucapkan saya baru terima tamu dari Komnas HAM, saya mau terima ibu ini (sambil menunjuk seorang ibu yang sudah tua) sudah janji sebelumnya, habis ini Saya keluar kantor, Saya persilahkan bertemu dengan wakil dulu.
Ibu yang mau bertamu tersebut adalah seorang ibu yang sudah uzur, dan di mulutnya kelihatan pengguna sungkil (tembakau di bibir). Karena sudah disarankan seperti itu, kami bertemu dengan Wakil Walikota FX. Hadi Rudiatmo. Penyambutan dan penjelasan yang disampaikan pak Wakil Walikota memuaskan, walaupun tidak berhasil mendapatkan surat tanah tersebut.
Waktu kami keluar dari kamar kerja Wakil Walikota Kami masih melihat pak Jokowi menuntun ibu tadi, dan wajah ibu itu sumringah alias sangat happy, dan berulangkali dibilangnya maturnuwun. Ekspresinya seperti memperlihatkan kepuasan atas layanan walikota, dan image sikapnya seperti sedang bertemu dengan anaknya, dan walikotapun mengekspresikan ibu itu bagaikan ibunya. Selanjutnya kantor walikota kami tinggalkan, dan saya sangat terkesan dengan pengalaman yang singkat itu.
Kesan Pertama Saya Joko Widodo adalah pemimpin yang merakyat dan humanis dan Tidak sulit untuk ditemui, dan kalau tidak bisa ditemui dikomunikasikannya dan disarankan dengan wakilnya. Pantaslah Joko Widodo populer, populis ditambah dengan pernyataan dan sikapnya tentang mobil esemka, membuatnya menjadi tokoh nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here