JAKARTA, SBSINews.id – Pasca aksi di Kedutaan Besar Malaysia beberapa waktu lalu, Aliansi Perhimpunan Satu Darah (Persada) Indonesia bersama perwakilan koordinator organisasi se Jabodetabek kembali berdiskusi terkait aksi tolak Human Trafficking di Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Jumat (16/3/2018).
Diskusi yang langsung dikomandoi Ketua Koordinator Persada Indonesia Yohanes Gore dan Vincente Wangge dilakukan selama dua jam dihadiri puluhan perwakilan organisasi yang fokus dan peduli terkait kasus perdagangan manusia terkhusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Kepada SBSINews.id Yohanes Gore mengungkapkan bahwa diskusi tersebut sengaja digelar guna mengevaluasi aksi “Gerakan Kemanusiaan Untuk Korban Human Trafficking, Rights For Death NTT 147 Workers In Malaysia”.
“Hari ini kita mengevaluasi dan memberi penjelasan terkait sejumlah hal yang terjadi selama aksi. Kita juga membahas terkait rencana aksi selanjutnya untuk mendesak pemerintah fokus dan serius menyelesaikan permasan Human Trafficking yang faktanya semakin hari semakin memprihatinkan,” katanya.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/ini-hasil-diskusi-persada-indonesia-dengan-kedubes-malaysia/
Sementara itu Vincente Wangge mengungkapkan bahwa diskusi tersebut dilakukan guna kembali mengikat dan mempererat rasa kebersamaan serta kembali menyatukan tekad untuk kembali mendesak pemerintah.
Pada aksi di Kedutaan Besar Malaysia beberapa waktu lalu diakhiri setelah sepuluh tokoh aktivis Persada Indonesia menyepakati delapan poin penting terkait Human Trafficking dengan Sekretaris Pertama dan Atase Bidang Politik, Abdilbar selaku perwakilan Kedutaan Besar Malaysia, Selasa (6/3/2018).(syaiful)