Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menemui aktivis Ratna Sarumpaet yang diduga menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal di Bandung dan mendengarkabar ada pemukulan yang dialami salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet. Prabowo mengutuk aksi keji itu yang disebutnya sudah melanggar HAM.
“Saya sendiri kaget waktu tadi malam saya dikirim foto-foto beliau, kemudian baru kali ini saya jumpa beliau. Beliau sangat ketakutan, trauma, saya lihat sendiri. Ini menurut kami suatu tindakan yang represif, tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas pelanggaran HAM dan sangat kejam, Bahkan menurut saya tindakan pengecut, dilakukan terhadap ibu-ibu, usianya sudah 70, seorang perempuan yang selalu berjuang untuk orang miskin,” kata Prabowo, Jakarta, Selasa (2/10).
Prabowo menilai, kejadian ini merupakan persoalan serius terhadap kelangsungan demokrasi di Indonesia. Prabowo juga menyinggung kasus kekerasan lainnya yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan, Hermansyah dan Neno Warisman, kekerasan seperti ini tidak boleh terus terjadi, menurut dia.
Untuk membahas sejumlah persoalan tersebut, Prabowo dan timnya berencana menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan pejabat lain untuk membicarakan masalah seperti ini,” jelas Ketum Gerindra itu.
Prabowo sudah bertemu dengan Ratna Sarumpaet, sayang pertemuan itu berlangsung rahasia dan tempatnya pun tak diberi tahu.
Menurut Prabowo, dari perbincangannya, Ratna terlihat sangat trauma dan ketakutan. Sempat ingin menutupi kasus itu. Namun, dia minta persoalan serius ini memang harus diketahui oleh publik.
“Saya bicara sama ibu Ratna walaupun beliau dan keluarganya merasa terus terang saja ketakutan karena memang diancam terus menerus, bahkan sudah berapa hari di RS tidak mau laporan, karena sudah menyebar akhirnya saya sampaikan hal ini tidak bisa ditutupi harus dibuka ke publik,” kata Prabowo.
“Akhirnya beliau pasrah beliau akhirnya menyampaikan pesan kepada ibu-ibu yang lain untuk tidak patah semangat, tidak surut perjuangan kita untuk keadilan demokrasi. Kita ingin demokrasi berjalan dengan baik, apapun keputusan rakyat itu harus dihormati jangan ada kekerasan, intimidasi dan sebagainya,” tutup Prabowo.
Hal yang sama disampaikan oleh Prof.Dr. Muchtar Pakpahan,SH,.MA sebagai Advokat dan Ketua Umum SBSI dalam komentarnya beliau mengatakan “memprotes tindakan penganiayaan yang dilakukan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet, apapun motifnya adalah tindakan seorang pengecut serta meminta Penegak hukum mengungkapkannya” (Merlin)