oleh: Muchtar Pakpahan

Natalis Pigai mengirim informasi praduga dan Analisa: Amerika & asing menolak Jokowi untuk 2 periode.

Mereka tersinggung karena dana divestasi untuk Freeport oleh Inalum dan Newmont NTB bersumber dari China. Lama-lama China bisa ambil alih 2 perusahaan raksasa Amerika tersebut. Dan imperium bisnis Amerika & pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik terancam.

Tahun 1998 George Soros ke Indonesia langsung borong mata uang dollar , rupiah terjun bebas sampai 17 ribu, kesempatan kami NGO, Aktivis dll ( saya PMKRI/Aliansi Mahasiawa Papua internasional tolak DOM) jatuhkan Suharto.

Beberapa bulan lalu Dollar menguat sebenarnya untuk menghabiskan Persedian (stock) barang Import dan meskipun pemerintah telah menutup 500-an portal Import tapi  inflasi akan terjadi di bulan – bulan mendatang. Semua harga barang akan naik dan elektabilitas Jokowi terancam. Bisa saja rakyat menekan Jokowi meletakan jabatan sebelum Pilpres atau tidak terpilih di Pilpres 2019. (Natalius Pigai, Pemilik Tanah Freeport, diam – diam  menyimak Jokowi & LBP. LBP presentasi ke saya tentang Freeport). Sampai di sini info dari Natalius Pigai.

Awal tahun 1998, Congres Amerika sedang membahas sebuah  RUU inisiatif Patrick Kennedy, yang salah satu pasalnya menghentikan kerjasama militer dengan Indonesia bila Muchtar Pakpahan tidak dibebaskan dan bila SBSI tidak diakui sebagai Serikat Buruh serta Megawaty tidak dihormati sebagai Ketua Umum PDI. Kalau ada yang mau meneliti draftnya masih ada di saya. Merespon ini, presiden Suharto memalingkan mata ke Rusia menawar peralatan militer ke Sukoy. Kemudian Goerge Soros yang memiliki uang cash lebih banyak dari devisa Indonesia, dua kali mengkocok rupiah lalu ekonomi Indonesia kollap.

Waktu Joko Widodo masih bakal capres, saya ingatkan bila nanti jadi, Laksanakanlah trisakti ekonomi Sukarno dan kepada Amerika dan Barat katakan kami butuh investasi asing tetapi tolong tidak mengganggu Kami mensejahterakan rakyat kami.

Tetapi sesudah terpilih menjadi presiden, lupa trisakti. Cuman Jokowi-Jk mengganti kapitalis Amerika ke kapitalis RRC. Politik dalam negeri RRC tetap komunis, politik ekonomi menjadi kapitalis.

Saya beberapa kali mengingatkan agar jauh lebih baik bermitra dengan kapitalis Amerika daripada RRC. Kapitalis Amerika, kirim modal dan ahli kemudian bawa untung. RRC  kirim modal, kirim ahli, kirim produk dan kirim buruh kemudian bawa untung. Indonesia hanya dapat kotoran dan masalah.

Sebagai catatan peringatan penting, saat ini hanya rupiah yang rontok seperti tahun 1998. Berikut ini saya bandingkan kurs tiga mata uang negara tetangga ke rupiah. Januari 2018: 1 RM Malaysia = Rp 3.400; 1 dollar Singapur = Rp 10.110; 1 Bat Thailand = Rp. 416. Hari ini ketika 1 USD = Rp. 15.100, maka ketiga mata uang itu menjadi 1 RM = Rp. 3.607; 2 dollar Singapur = Rp. 10.855; 1 Bat = Rp. 450.

Menurut saya Kebijakan ekonomi Jokowi-Jk menempuh jalan keliru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here