Jakarta, SBSINews – Pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mengatakan bahwa isu Tenaga Kerja Asing (TKA) sengaja digulirkan menjelang Pilpres 2019 mendapat kritikan keras dari pejuang dan pembela buruh Indonesia, Prof. Muchtar Pakpahan, Rabu (25/4/2018).
Hal tersebut dikatakan pria yang akrab disapa MP tersebut dengan mengedepankan sejumlah fakta, kondisi di lapangan dan perlawanan yang sejak lama telah disuarakannya bersama buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI).
“Kami Serikat Buruh Sejahtera Indonesia dan Serikat Pekerja lainnya seperti KSPI sudah sejak 2015 meneriakkan hentikan mengimport buruh China. Tidak ada hubungan dengan pilpres 2019. Mengapa diteriakkan? pertama, dampak pertumbuhan ekonomi dari investasi Cina membuka lapangan kerja tetapi tidak dinikmati rakyat Indonesia. Kedua, di perusahaan Cina terjadi diskrimasi, gaji dan upah buruh Cina jauh lebih tinggi dari buruh Warga Negara Indonesia, ” katanya MP.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/rakernas-ksbsi-digelar-hari-ini-dpp-sbsi-menunggu-tindakan-kepolisian-ri/
Lebih lanjut dijelaskan bahwa justru presiden Joko Widodo yang mengeluarkan Perpres 20 tahun 2018 menjelang Pilpres ini. Justru seperti kami ini yang perlu bertanya mengapa dikeluarkan menjelang Pilpres? Patut kami berpendapat, bahwa ada saran yang kuat dari lingkarannya termasuk intelijen yang memberi masukan menguntungkan kepada Joko Widodo jelang pilpres.
“Kalau dulu sejak orde baru, setiap Capres ada kesan pamit dulu ke bos dunia Amerika Serikat minta restu. Apakah sekarang Joko Widodo menggantikan tuannya dari kapitalis Amerika Serikat menjadi kapitalis RRC,” ujara MP.
MP mengingatkan, SBSI adalah organisasi yang secara resmi menyatakan Joko Widodo calon presiden pada 13 Mei 2013, dan yang pertama menentangnya adalah Jusuf Kalla yang berkata “Jokowi presiden Indonesia bangkrut” Tetapi awal April 2014 Jusuf Kalla juga yang mengatakan”Jokowi Presiden Indonesia bangkit,”.
“Terakhir, TERIAKAN SBSI mewakili suara buruh Indonesia minimal anggota SBSI yang mengalami langsung di lapangan,” paparnya.(syaiful)