Dari Armada hingga Perkantoran serta Masjid dan Pintu Gerbang Pelabuhan Sunda Kelapa Senin 16 November 2020 sejak Pukul 09.00 WIB pagi hingga berita ini diturunkan direndam rob (air pasang laut) yang cukup tinggi. Kejadian seperti ini berulang setiap bulan tertentu atau ketika Bulan Purnama.
Wim M Ichsan Koresponden SBSINews.com melaporkan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tua sejak Era VOC Belanda itu terganggu. Aktifitas Bongkar muat tidak bisa cepat sebagaimana mestinya. Tiap rop ya beginilah’ Ujar Pegiat LSM dan Bisnis Kaolin itu.
Pelabuhan Sunda Kelapa membutuhkan sentuhan tangan langsung Kementerian Pekerjaan Umum seperti yang sudah dilakukan untuk Pelabuhan Tanjung Priok karena kini Pelabuhan tradisional yang semula hanya untuk Pelayaran Rakyat (PELRA,) dengan armada perahu juga sudah menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal besi.
Kini didaratan Pelabuhan Tua tersebut sudah menjadi tempat Peti Kemas,sejumlah perkantoran Pelayaran yang dahulu sudah tidak boleh berkantor didalam pelabuhan. Pemilik Perahu memilih berkantor diluar pelabuhan bahkan ada yang memanfaatkan rumah pribadi untuk kantor. Bangunan perkantoran sudah digusur dan rata dengan tanah dan beralih fungsi menjadi tempat parkir Peti Kemas.
Kasihan Para Pengusaha dan Pekerja/Buruh kalau tak kunjung ada solusi. Sudah dampak PSBB Covi19 yang besar telah membuat sepih pelabuhan tapi harus juga menghadapi persoalan klasik Banjir Rop bulanan,Ujar Mursid Massakirang Pengusaha Muda di Pelabuhan ini. Kapan ya ada Solusinya’Ujarnya.
(ANFPP161120)