Ketua Partai Konservatif Inggris mengatakan, pemerintah London, jika diperlukan akan mengerahkan personel militer untuk menggantikan para pekerja yang mogok.

Nadhim Zahawi, Minggu (4/12/2022) seperti dikutip The Guardian mengabarkan kemungkinan penggunaan personel militer Inggris untuk menekan dampak aksi mogok kerja di negara itu.

Menurutnya, jika diperlukan personel militer Inggris, bisa menggantikan pekerjaan para sopir ambulans dan para pegawai di perbatasan yang melakukan mogok kerja.

Zahawi menjelaskan, tentara Inggris akan digunakan untuk menggantikan para pekerja yang melakukan mogok massal pada kondisi darurat karena pemerintah negara ini akan menghadapi gelombang pemogokan sebagai bentuk protes atas gaji rendah.

Ketua Partai Konservatif Inggris mengatakan bahwa aksi pemogokan besar-besaran ini menguntungkan Presiden Rusia Vladimir Putin karena akan memecah belah rakyat Inggris.

Stateman Nadhim Zahawi disampaikan setelah sebelumnya PM Inggris Rishi Sunak berjanji akan memberikan otoritas penuh kepada polisi untuk menumpas demonstrasi di negara itu.

(Irib Indonesia – ANFPPM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here