Redaksi SBSINEWS sangat penasaran dengan Foto Lama yang dibagikan Netty Saragih SH di Group WAG DPP (K)SBSI berkenaan dengan Ulang Tahun AJI ke-27 Tahun Hari Minggu lalu. Karenanya mencoba mengorek Informasi dari Sang Aktivis Buruh ini.

Ini foto sewaktu aku jadi JenLap pimpin demo unjuk rasa gabungan wartawan, buruh (sbsi), aktivis (pijar), LSM, elemen dan kelompok Kampus dan lain sebagainya dalam aksi Tagih Janji ke Kantor PWI di jln Kebon Sirih, tepat di belakang Medan Merdeka Selatan, pada 4 Juli 1994,Ujar Netty

Aksi yang kemudian melahirkan AJI – (Aliansi Jurnalis Independen) ini kemudian dibubar paksa oleh pasukan DakHuRa Bermotor Kodam V Jaya dbp Brigjen Wiranto.

Tampak DP Yoedha yang menyandang TOA mendampingi (almarhum) Muchtar Pakpahan Ketum SBSI saat diwawancarai wartawan radio Hilversum, Almarhum Jopie Lasut.

Akibat kenekatan Kami para jurnalis muda untuk mendirikan Aji ~ Aliansi Jurnalis Independen, usai unjuk rasa Aksi Tagih Janji itu, sekaligus untuk menolak kemapanan Sistem Organisasi Tunggal yang terbukti efektif membungkam perbedaan pendapat, yang dalam hal ini daat itu diwakili oleh PWI ~ Persatuan Wartawan Indonesia.

Maka kami mendapat betbagai tekanan intimidasi persekusi dari penguasa rezim orde baru.
Soeharto yang marah dan Menteri Penerangan Harmoko yang tersinggung kemudian menginstruksikan kepada PWI Jaya agar segera menangani kasus AJI khususnya atas para wartawan aktivis yang bukan berasal dari ketiga media korban pembredelan (Tempo, Editor, Detik).

Sasaran Sikap Menteri Penerangan Harmoko saat itu tentu saja AJI, terutama tertuju kepada Satrio Arismunandar, DP Yoedha (keduanya dari Konpas) dan Ishak Santoso (Forum Keadilan) karena dianggap sebagai aktor intelektual pemberontakan wartawan Indonesia. Apalagi Satrio dan Yoedha juga Ketua DPP SBSI yang gencar menentang penindasan buruh.

Sehingga kemudian Tarman Azam Ketua PWI Jaya bekerjasama dengan Polda Metro Jaya membuat skenario bagaimana bisa menangkap kami bertiga (SA, DPY, IS) sebagai penanggung jawab penerbitan majalah ilegal tanpa SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers) INDEPENDEN yang beredar luas di bawah tanah sebagai suara kritis tanpa sensor DepPen, tambahnya

Ia melanjutkan, Operasi penangkapan digelar pada saat perhelatan AJI di Hotel Wisata (di belakang HI) oleh Tim Reserse Narkoba dipimpin LetKol/AKBP Nurfaizi.

Namun Satrio Yoedha Santoso lolos dari skenario penangkapan.

Yang tertangkap adalah Ate Ahmad Taufik (Tempo), Eko Item Maryadi (PusDok Tempo), dan Danang Kukuh Wardoyo office boy AJI, “tutup Netty Saragih

Redaksi SBSINEWS
11 Agustus 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here